Berita Jakarta

Ribuan WNI Jadi Korban Propaganda, Densus Cokok 5 Teroris Medsos

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut bahwa ribuan Warga Negara Indonesia

Editor: bakri
For Serambinews.com        
Kepala Densus 88 Anterior Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom (baju batik) foto bersama dengan para eks narapidana terorisme asal Aceh, Andri Marlan alias Tengku Ahmad, Muktar alias Faruqy, Jamal, dan Taufik Marzuki alias Abu Sayyaf alias Alek alias Nurdin, usai pengajian bersama Gus Baha di Rembang, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022). 

Terlebih, saat ini propaganda tersebut dengan mudah ditransmisi melalui ruang digital yang berpotensi melahirkan aktor tunggal atau lone-wolf dalam aksi terorisme," terang Boy.

Boy mengacu hasil survei yang dilakukan BNPT tahun 2020 yang menunjukkan indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan, urban, generasi Z dan milenial, serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.

"Episentrum terorisme bergeser ke kaum hawa untuk jadi pelaku bom bunuh diri, agen informasi dan logistik untuk mendukung kegiatan terorisme.

Baca juga: Terduga Teroris JI Tewas Ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Dilumpuhkan Berupaya Melukai Petugas

Keterlibatan perempuan dan anak ini menjadikan mereka korban," jelasnya.

Karena itu Boy mendorong perempuan menjadi garda terdepan dalam mencegah radikalisme dan terorisme di lingkungan keluarga.

Ia berharap perempuan dengan segala potensinya dapat memberi teladan dan mengajarkan arti toleransi, serta menjadi promotor perdamaian di lingkungan keluarga dan masyarakat.

"Perempuan pemegang peran strategis, simbol ketahanan keluarga.

Kita harus bersama-sama berkolaborasi mengingatkan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap radikalisme yang eksklusif," tuturnya.

Terpisah, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus total lima tersangka yang diduga kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS) sepanjang Maret 2022.

Lima tersangka itu disebut pengelola media yang menyebarkan propaganda kelompok teroris tersebut.

"Benar (5 ditangkap)," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Kamis (24/3/2022).

Kelima tersangka yang ditangkap itu masing-masing berinisial MR, HP, MI, RBS, dan DK.

Mereka ditangkap pada 9 hingga 15 Maret di beberapa lokasi yang berbeda, yakni Kabupaten Kendal, Jakarta Barat, Lampung, dan Tangerang Selatan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, 5 orang yang ditangkap itu bukan anggota kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) maupun Jamaah Ansharut Daulah (JAD), melainkan anggota kelompok teroris media sosial.

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci jaringan kelompok ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved