Harga BBM RON 92 Diperkirakan Rp 16.000 per Liter pada April 2022, Sinyal Kenaikan Harga Pertamax?

Harga batas atas atau keekonomian BBM RON 92 diperkirakan mencapai sebesar Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI-- Alat pengisi bahan bakar minyak jenis baru, Pertalite RON 90, di SPBU Coco, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2015). 

SERAMBINEWS.COM - Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax semakin menguat.

Hal itu seiring dengan semakin tingginya harga keekonomian BBM umum RON 92 atau setara Pertamax berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM.

Harga batas atas atau keekonomian BBM RON 92 diperkirakan mencapai sebesar Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Angka itu naik dari harga keekonomian di Maret 2021 yang sebesar Rp14.526 per liter.

Padahal saat ini Pertamina diketahui masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Artinya ada gap yang tinggi antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, tingginya harga minyak dunia yang kini masih berada di atas 100 dollar AS per barrel sangat berpengaruh terhadap harga BBM.

Harga jual BBM umum RON 92 pada Maret 2022 yang sebesar Rp 14.526 per liter pun berdasarkan realisasi perkembangan harga BBM di bulan sebelumnya, di mana harga minyak pada Februari 2022 belum setinggi Maret 2022.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," ujar Agung dalam keterangannya, yang dikutip Minggu (27/3/2022).

Sebelumnya, pemerintah juga sudah pernah memberikan sinyal kenaikan harga Pertamax.

Seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatit yang berkomentar bahwa Pertamax selama ini dikonsumsi oleh masyarakat golongan atas.

Ia menilai, Pertamax bisa saja terkena imbas dari kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non subsidi.

"Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM yang enggak disubsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas," ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Sementara Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengusulkan perlu adanya penyesuaian ulang harga jual Pertamax.

Menurutnya, jika Pertamax tetap dijual dengan harga kisaran Rp 9.000 per liter, itu artinya Pertamina malah mensubsidi mobil-mobil mewah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved