Internasional
Pemimpin Dunia Kutuk Serangan Houthi ke Depot Minyak Aramco di Jeddah, AS Tuduh Iran Sebagai Dalang
Para pemimpin dunia mengutuk keras milisi Houthi atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi di Jeddah pada Jumat (25/3/2022).
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Para pemimpin dunia mengutuk keras milisi Houthi atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi di Jeddah pada Jumat (25/3/2022).
Amerika Serikat (AS) menuduh Iran sebagai dalang serangan itu, dengan memasok senjata kepada kelompok itu melawan hukum internasional.
Pola Iran telah diterapkan negara-negara Barat, termasuk AS untuk memasok persenjataan ke Ukraina untuk melawan gempuran Rusia.
“Serangan Houthi yang tidak beralasan terhadap fasilitas penyimpanan minyak Saudi Aramco di Jeddah serta serangan terhadap fasilitas sipil di Jizan, Najran, dan Dhahran adalah tindakan terorisme," kata Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS. .
"Iran ingin memperpanjang penderitaan rakyat Yaman,” tambahnya.
Baca juga: Jet Tempur Arab Saudi Gempur Houthi di Yaman, Balas Serangan Rudal dan Drone ke Jeddah
Dilansir ArabNews, Minggu (27/3/2022), dia menuduh Iran memfasilitasi tindakan kelompok itu dengan memasok senjata, yang bertentangan dengan aturan PBB.
“Serangan ini, seperti serangan terhadap instalasi pengolahan air dan infrastruktur energi pada 19 dan 20 Maret, jelas-jelas diaktifkan oleh Iran," tambahnya.
"Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang impor senjata ke Yaman,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan akan bekerja dengan Kerajaan untuk memperkuat pertahanan.
Tetapi, juga berusaha mengakhiri konflik di Yaman untuk meningkatkan kehidupan, dan menciptakan ruang bagi warga Yaman untuk menentukan masa depan mereka sendiri.
“Semua pihak harus fokus pada de-eskalasi dan membawa bantuan penyelamatan yang dibutuhkan kepada orang-orang Yaman menjelang bulan suci Ramadhan," harapnya
Baca juga: PBB Kutuk Serangan Houthi ke Fasilitas Minyak Arab Saudi, Minta Gencatan Senjata Selama Ramadhan
"Houthi melanjutkan perilaku destruktif mereka dan serangan teroris sembrono untuk menyerang infrastruktur sipil di Arab Saudi,” jelasnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang mengunjungi Kerajaan pekan lalu, mentweet:
“Saya sepenuhnya mengutuk serangan Houthi terbaru terhadap situs-situs penting di Arab Saudi, termasuk di Jeddah."
"Serangan-serangan ini membahayakan nyawa warga sipil dan harus dihentikan.”
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyebut serangan itu "menjijikkan" sebagai kelanjutan dari aksi teror oleh Houthi dan mendesak penghentian segera kekerasan.
Uni Eropa mengatakan serangan terhadap kota-kota dan infrastruktur sipil tidak dapat diterima dan harus dihentikan.
Disebutkan, permusuhan terbaru meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut dari konflik Yaman dan merusak upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang.
Baca juga: Arab Saudi Marah, Abaikan Pasokan Minyak Global, Houthi Gempur Fasilitas Minyaknya
“Uni Eropa mengulangi seruannya pada semua pihak untuk berpartisipasi dalam pembicaraan Yaman-Yaman, mulai 29 Maret, di Riyadh di bawah naungan Dewan Kerjasama Teluk.
UE memberi kembali dukungan penuhnya terhadap upaya Utusan Khusus PBB Hans Grundberg,” kata Peter Stabo, juru bicara Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan UE.
Prancis juga mengutuk serangan kelompok Houthi dengan mengatakan tindakan itu dapat mengancam keamanan Arab Saudi dan stabilitas kawasan.
Prancis meminta serangan Houthi harus dihentikan dan mendesak Houthi untuk secara konstruktif terlibat dengan inisiatif perdamaian Yaman di bawah PBB.(*)