Internasional

Presiden AS Kagumi Tekad dan Semangat Pengungsi Ukraina, Janjikan Dukungan Abadi dari Barat

Presiden AS Joe Biden, Sabtu (26/3/2022) mengagumi semangat dan tekad para pengungsi Ukraina setelah invasi mematikan Rusia.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Brendan Smialowski
Presiden AS Joe Biden (kanan) menggendong seorang gadis saat dia dan Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki (tengah) bertemu dengan para pengungsi Ukraina di Stadion PGE Narodowy di Warsawa, Sabtu (26/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, WARSAWA - Presiden AS Joe Biden, Sabtu (26/3/2022) mengagumi semangat dan tekad para pengungsi Ukraina setelah invasi mematikan Rusia.

Biden sempat memeluk ibu dan anak-anak di kamp pengungsian Polandia.

Di depan mereka, dia menjanjikan dukungan abadi dari kekuatan Barat ke rakyat Ukraina.

Biden, saat berada di ibu kota Polandia, mendengarkan dengan seksama ketika anak-anak menggambarkan pelarian berbahaya dari negaranya dengan orang tua mereka.

Sambil tersenyum lebar, dia mengangkat seorang gadis muda dengan mantel merah muda.

Dia mengatakan teringat pada cucu perempuannya.

Presiden AS itu bergandengan tangan dengan orang tua dan memeluk mereka selama pemberhentian di stadion sepak bola.

Baca juga: AS Tetap Negara Terkuat Dunia, China dan India Jadi Sasaran Joe Biden, Keduanya Tolak Kutuk Rusia

Tempat para pengungsi tinggal sementara untuk mendapatkan nomor identifikasi Polandia yang memberi mereka akses ke layanan sosial seperti perawatan kesehatan dan sekolah,

Beberapa wanita dan anak-anak mengatakan kepada Biden, melarikan diri tanpa suami dan ayah mereka.

Sedangkan para pria masih dalam usia pertempuran yang diharuskan tetap berada di belakang untuk membantu perlawanan terhadap pasukan Vladimir Putin

“Yang selalu membuat saya terkejut, kekuatan semangat manusia,” kata Biden kepada wartawan setelah percakapannya dengan para pengungsi.

Baru-baru ini, stadion itu berfungsi sebagai rumah sakit lapangan untuk pasien Covid-19.

“Masing-masing dari anak-anak itu mengatakan sesuatu, doa untuk ayah atau kakek saya atau saudara laki-laki saya yang sedang berjuang di luar sana," tambahnya.

Presiden, yang dijadwalkan kembali ke Washington mencoba menggunakan jam-jam terakhir perjalanannya ke Eropa untuk meyakinkan Polandia.

Bahwa, Amerika Serikat akan mempertahankan diri dari serangan apapun oleh Rusia.

Baca juga: Polandia Identifikasi 45 Diplomat Sebagai Mata-mata Dinas Rahasia Rusia

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved