Breaking News

Internasional

Rusia Tuduh Azerbaijan Langgar Perjanjian Gencatan Senjata, Masuki Nagorno-Karabakh

Pemerintah Rusia menuduh Azerbaijan melanggar gencatan senjata dengan memasuki zona misi penjaga perdamaian Rusia di wilayah Nagorno-Karabakh

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang anggota pasukan Azerbaijan bersiaga dengan senjata siap tembak di wilayah perbatasan Armenia pada Selasa (16/11/2021). 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia menuduh Azerbaijan melanggar gencatan senjata dengan memasuki zona misi penjaga perdamaian Rusia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.

Rusia untuk pertama kalinya secara terbuka menyalahkan pelanggaran kesepakatan 2020 itu kepaa Azerbaijan saat sedang sibuk memerangi Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Azerbaijan menggunakan pesawat tak berawak buatan Turki untuk menyerang pasukan Karabakh.

Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow menyatakan keprihatinan yang ekstrem atas ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut.

Insiden antara angkatan bersenjata musuh bebuyutan Azerbaijan dan Armenia telah sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Tetapi pengumuman pada Sabtu (26/3/2022) untuk pertama kalinya sejak berakhirnya permusuhan di Karabakh pada November 2020.

Moskow menuduh salah satu pihak melanggar gencatan senjata yang tidak nyaman.

Moskow mengecam gejolak pada hari ke-31 kampanye militer Rusia di Ukraina, dengan tanda-tanda yang menunjukkan kedua belah pihak sedang menggali konflik berkepanjangan di negara pro-Barat.

Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin telah membahas situasi tersebut dengan pemimpin Armenia Nikol Pashinyan dua kali, pada Jumat (25/3/2022) dan Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Konflik Azerbaijan Dengan Armenia Kembali pecah, Tujuh Tentara Tewas di Perbatasan

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kesepakatan trilateral, Rusia, Azerbaijan dan Armenia pada 9 November 2020 telah dilanggar.

Disebutkan, Angkatan Bersenjata Azerbaijan dari 24 sampai 25 Maret 2022 memasuki zona tanggung jawab kontingen penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh dan mendirikan sebuah pos pengamatan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan drone buatan Turki digunakan untuk menyerang pasukan Karabakh di dekat Desa Farukh yang juga dikenal sebagai Parukh.

Dilansir AFP, Minggu (27/3/2022), Rusia mendesak Azerbaijan untuk menarik kembali pasukannya.

“Permohonan telah dikirim ke pihak Azerbaijan untuk menarik pasukannya,” kata kementerian pertahanan.

“Komando kontingen penjaga perdamaian Rusia mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan situasi," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved