Internasional
Barat Akan Tutup Celah Negara Penampung Oligarki Rusia, Sanksi Keras ke Kremlin Akan Ditambah
Pemerintahan Barat, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa akan terus berupaya menekan Rusia sampai paling dasar.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pemerintahan Barat, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa akan terus berupaya menekan Rusia sampai paling dasar.
Barat telah menyita beberapa aset oligarki, membekukan cadangan Rusia dan mengeluarkannya dari sistem perbankan SWIFT.
Bahkan, akan dapat menekan Ankara untuk memperketat celah sanksi, seperti dilansir AP, Senin(28/3/2022).
Analis mengatakan Barat bisa menjatuhkan sanksi sekunder atau kebutuhan dasar pada mereka yang melakukan bisnis dengan target utama Rusia.
“Jika tragedi kemanusiaan berlanjut dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berniat mundur, saya pikir sanksi sekunder tidak dapat dihindari,” kata Hakan Akbas, mitra pendiri Layanan Penasihat Strategis di Istanbul.
"Barat akan lebih memperhatikan negara-negara yang berpotensi menjadi lubang celah, sehingga tidak menjadi tempat berlindung yang aman," katanya.
"Tangan Ankara akan terikat ... dan mau tidak mau harus mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia," jelasnya.
Baca juga: Zelenskyy Menegaskan Oligarki Rusia Berusaha Membantu Ukraina Selama Invasi Rusia
Hal ini dapat membuat bank-bank Turki dan perusahaan-perusahaan yang berurusan dengan klien Rusia atau kekhawatiran melakukan bisnis di luar negeri.
Pada tahun 2020, Departemen Keuangan AS menerapkan sanksi sekunder pada Direktorat Industri Pertahanan Turki, kepala dan lainnya atas pembelian rudal S-400 Rusia oleh Ankara.
Namun mengingat upaya Turki untuk menengahi antara Moskow dan Kiev, bisa menghindari baku tembak sanksi.
Putaran pembicaraan damai lainnya akan berlangsung di Istanbul minggu ini.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyambut baik peran diplomatik Ankara, sambil mengharapkan juga menerapkan semua sanksi.(*)
Baca juga: Sebelum Lancarkan Invasi ke Ukraina, Baba Vanga Pernah Ramal Rusia Bakal Menjadi Penguasa Dunia