Internasional

Rusia Harapkan Pembicaraan Damai Akan Akhiri Invasi, Presiden Ukraina Tawarkan Negara Netral

Pemerintah Rusia, Senin(28/3/2022) mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina diharapkan akan dapat mengakhiri invasi ke Ukraina.

Editor: M Nur Pakar
VOA
Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia, Senin(28/3/2022) mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina diharapkan akan dapat mengakhiri invasi ke Ukraina.

Kremlin menyatakan pembicaraan tatap muka dengan negosiator Ukraina yang dijadwalkan Selasa (29/3/2022) dan Rabu (303/2022) akan menghasilkan kesepakatan mengakhiri invasi mematikan dan destruktif Rusia.

"Sayangnya, kami tidak bisa mengatakan ada pencapaian atau terobosan signifikan sejauh ini," kata juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.

Namun dia mengatakan pertemuan tatap muka di Turki dapat memungkinkan pembicaraan "lebih fokus, lebih erat dan bermakna.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menolak seruan terakhir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Dia mengatakan itu akan menjadi kontraproduktif sampai Ukraina dan Rusia menyepakati isu-isu kunci.

Baca juga: Wakil Perdana Menteri Ukraina Kutuk Rusia, Kota Mariupol Sudah Tidak Ada Lagi

Zelenskyy mengatakan kepada wartawan independen Rusia, pemerintahnya akan mempertimbangkan untuk menyatakan netralitas dan menawarkan jaminan keamanan ke Rusia.

Pakta itu akan mencakup menjaga Ukraina bebas nuklir, katanya.

Tapi Zelenskyy mengatakan mengadopsi status netral perlu dijamin oleh pihak ketiga.

Kemudian, dimasukkan ke pemilih Ukraina melalui referendum setelah pasukan Rusia pergi.

Sebelumnya, Rusia telah menuntut Ukraina tidak bergabung dengan NATO dan menjadi negara netral.

Baca juga: Presiden AS Kagumi Tekad dan Semangat Pengungsi Ukraina, Janjikan Dukungan Abadi dari Barat

Zelenskyy juga telah menyatakan Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Sehingga, diharapkan, dengan dipenuhinya tuntutan oleh Ukraina, maka invasi Rusia ke Ukraina akan segera berakhir.

Rusia segera melarang pernyataan Zelenskyy dipublikasikan. Roskomnadzor, badan federal Rusia yang mengatur komunikasi untuk Moskow.

Rusia baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang mengancam hingga 15 tahun penjara.

Bagi siapapun yang menerbitkan informasi yang bertentangan dengan narasi Moskow tentang perang Ukraina.(*)

Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Semakin Dekat Raih Kemenangan, Tak Ada Waktu Berhenti Melawan Penjajah Rusia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved