Berita Gayo Lues
Bantuan untuk Korban Kebakaran di Rikit Gaib Terus Mengalir, Diduga Ini Penyebab Kebakaran
Diduga penyebab kebakaran akibat arus pendek yang bersumber dari salah satu rumah korban yang terbakar.
Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Bantuan dari berbagai pihak untuk korban kebakaran di desa Tunggel kecamatan Rikit Gaib kabupaten Gayo Lues (Galus) terus mengalir, bahkan sejauh ini sejumlah korban masih mengungsi di tempat pengungsian tersebut, Selasa (29/3/2022).
Musibah kebakaran yang terjadi di desa Tunggel tersebut menyebabkan 33 unit rumah warga hangus terbakar dan rata dengan tanah, sementara 4 unit rumah warga lainnya mengalami rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.
Amatan Serambinews.com, sejauh ini bantuan untuk korban kebakaran terus mengalir yang bersumber dari berbagai pihak. Selain itu Pemkab Galus melalui Dinas Sosial bersama relawan Tagana telah mendirikan dapur umum untuk korban dan masyarakat banyak ada di posko bantuan dan pengungsian tersebut.
Kapolres Galus melalui Kapolsek Rikit Gaib Iptu Masjidulhak, kepada Serambinews.com, Selasa (29/3/2022) mengatakan, kebakaran di Tunggel kecamatan Rikit Gaib tersebut yang menghanguskan 33 unit rumah penduduk tersebut, diduga penyebab kebakaran akibat arus pendek yang bersumber dari salah satu rumah korban itu.
Dikatakan, dalam hitungan menit kobaran api langsung merembet kerumah warga lainnya yang dominan merupakan bangunan semi permanen. Bahkan sejauh ini sebagai kecil korban masih mengungsi ditempat pengungsian yang disediakan, sementara sebagian besar memilih tinggal di rumah keluarga dan familinya di desa itu.
"Api baru berhasil dipadamkan setelah dikerahkan di lokasi tersebut sebanyak 4 unit dibantu oleh masyarakat, bantuan untuk korban terus mengalir,"sebutnya.
Salah satu tokoh masyarakat di desa itu, Salid didampingi korban mengatakan, dari 33 unit rumah warga yang hangus terbakar tersebut dihuni sebanyak 44 kepala keluarga (kk) artinya, dari satu rumah itu ada dihuni dua hingga tiga kk, sehingga jumlah korban terdiri dari 44 kk dari 33 unit rumah warga yang hangus terbakar dalam musibah itu.
"Sejauh ini bantuan uang tunai baru disalurkan Rp 900 ribu per kelapa keluarga, sementara itu bantuan sembako dan bantuan lainnya sudah disalurkan dua kali sebelumnya oleh Bupati dan Unsur Muspika, bahkan petang ini juga bantuan kembali disalurkan langsung oleh Wakil Bupati Galus Said Sani," sebutnya.(*)
Baca juga: Puluhan Rumah di Gayo Lues Terbakar