Berita Banda Aceh
MPU Minta Masyarakat Hargai Perbedaan Dalam Penentuan Awal Ramadhan
"Kemungkinan berbeda awal puasa. Biasanya perbedaan awal puasa itu terjadi saling ejek dan dakwa dawi," kata Tgk Faisal.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Kemungkinan berbeda awal puasa. Biasanya perbedaan awal puasa itu terjadi saling ejek dan dakwa dawi," kata Tgk Faisal.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Majelis Pemusyawaratan Ulama (MPU) Aceh meminta masyarakat, untuk menghargai perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan di Aceh yang dipastikan akan terjadi perbedaan.
Permintaan itu disampaikan dalam tausiah MPU Nomor 2 tahun 2022, tentang pelaksanaan ibadah Bulan Ramadhan dan kegiatan keagamaan lainya tahun 1443 H.
Tausiah yang menetapkan 10 keputusan itu ditandatangani oleh Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali bersama dua Wakil Ketua, Dr Tgk H Muhibbuththabry MAg, dan Tgk H Hasbi Albayuni pada 21 Maret 2022 dan baru diterima Serambinews.com, Selasa (29/3/2022).
Tausiah tersebut memuat berbagai imbauan, baik kepada pemerintah maupun masyarakat dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan ibadah puasa berjalan dengan tenang dan aman.
Adapun pertimbangan MPU Aceh mengeluarkan tausiah tersebut, setelah mencermati kondisi kehidupan masyarakat yang semakin membaik, aman, nyaman, dan kondusif.
Selain itu, kehidupan keagamaan masyarakat dan syiarnya juga mulai normal dan bergairah kembali, setelah sebelumnya berhadapan dengan gelombang wabah Covid-19.
Baca juga: Begini Caranya Agar Tidak Lemas saat Puasa Ramadhan, Hindari Makanan Jenis ini Hingga Olahraga
Tgk Faisal meminta masyarakat, untuk tetap menjaga ukhuwah antar sesama dan mengajak masyarakat menghargai perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan di Aceh.
"Kemungkinan berbeda awal puasa. Biasanya perbedaan awal puasa itu terjadi saling ejek dan dakwa dawi," kata Tgk Faisal.
Dalam melakukan amalan ibadah puasa, Tgk Faisal meminta masyarakat agar menjaga lisan dan jari.
Sebab seperti diketahuai, masyarakat Aceh masih latah dalam bermedia sosial (medsos).
Nah, untuk menjaga pahala puasa, masyarakat dianjurkan untuk memperbanyak baca Alquran, shalawat dan zikir serta mempersempit ruang bermedsos.
"Bermedsos pada yang penting-penting saja. Karena sering bermedsos sangat berpotensi menjurus kehal-hal yang mengurangi pahala, bahkan bisa menghilangkan pahala puasa," ujarnya.
Karena itu, Pimpinan Dayah Mahyal 'Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar ini meminta masyarakat senantiasa menjaga ukhuwah dan perbedaan yang terjadi dalam masyarakat.
"Jangan saling menyalahkan, apalagi mengkafirkan satu sama lainnya. Momentum bulan puasa harus dijadikan sebagai ajang pembersihan diri dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah," demikian Tgk Faisal Ali.(*)
Baca juga: MPU: Hargai Perbedaan Penentuan Ramadhan, Muhammadiyah 2 April, Pengikut Abu Peulekung 31 Maret