Berita Banda Aceh

Harga Bahan Pokok Naik dan Langka, MPU Aceh: Pemerintah Bisa Dianggap Zalim

“Ini dimana-mana masyarakat antre untuk memperoleh gas LPG, biosolar. Barang-barang juga naik, harga daging naik tinggi. Saya kira pemerintah dalam...

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. 

“Ini dimana-mana masyarakat antre untuk memperoleh gas LPG, biosolar. Barang-barang juga naik, harga daging naik tinggi. Saya kira pemerintah dalam pandangan kita, bisa dianggap pemerintah yang zalim, apabila kebutuhan pokok masyarakat itu tidak terpenuhi,” kata Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com, Kamis (31/3/2022).

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Naiknya sejumlah harga bahan pokok hingga terjadinya kelangkaan, yang mengakibatkan masyarakat harus mengantri dalam memperoleh barang tersebut.

Maka dalam hal ini, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh memandang Pemerintah bisa dianggap zalim, apabila kebutuhan pokok masyarakat itu tidak terpenuhi akibat harga yang naik dan langka seperti yang terjadi saat ini.

“Ini dimana-mana masyarakat antri untuk memperoleh gas LPG, biosolar. Barang-barang juga naik, harga daging naik tinggi. Saya kira pemerintah dalam pandangan kita, bisa dianggap pemerintah yang zalim, apabila kebutuhan pokok masyarakat itu tidak terpenuhi,” kata Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com, Kamis (31/3/2022).

Harapnya, pemerintah serius untuk menyediakan bahan pokok yang murah untuk masyarakat dalam suasana menyambut Bulan Suci Ramadan ini.

“Jadi bagaimana kita mengatakan ekonomi masyarakat harus tumbuh, sedangkan biosolar dimana-dimana tidak ada, sedangkan itu biosolarnya pemakaiannya untuk ekonomi lemah. Dan sesudah tidak ada langka lagi, dan kalaupun ada dibatasi,” sebutnya.

Dalam hal ini, pemerintah harus benar-benar hadir untuk memberikan semangat kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan ekonomi rumah tangganya yang sudah dua tahun ini dilanda Covid-19.

“Jadi apabila pemerintah terus membiarkan seperti ini bisa dianggap pemerintah menzalimi rakyat. Terutama sekali rakyat-rakyat yang lemah, harga daging naik, minyak goreng tidak ada, kalaupun ada harganya tinggi. Ini harus dipikirkan oleh pemerintah,” tegasnya.

Baca juga: Stok Kebutuhan Pokok dan Harga Normal, Solar Subsidi Masih jadi Keluhan Sopir Truk

Menurutnya, pemerintah harus mengutamakan dan memprioritaskan terlebih dahulu memberikan kenyamanan kepada masyarakat, terutama sekali dalam bulan puasa ini.

Apabila masyarakat terpenuhi hak-hak hidupnya, maka Insya Allah ibadah akan nyaman, tentram, dan hidup akan damai.

“Tapi kalau yang terjadi dalam beberapa hari ini, kemana-mana kita pergi masyarakat antri, yang antri itu masyarakat kelas bawah. Dimana pemerintah dalam hal ini?,” tanyanya.

“Kami berharap kepada pemerintah agar cepat merespon ini, karena membiarkan masyarakat seperti ini maka Pemerintah dianggap zalim, menyia-nyiakan kebutuhan masyarakat. Kalau masyarakat tidak punya biosolar, bagaimana masyarakat mau berusaha, sedangkan harga-harga BBM yang lain tidak terjangkau oleh usaha masyarakat. Jadi ini harus secepatnya ditangani dan jadi perhatian serius,” demikian Tgk Faisal Ali. (*)
 

Baca juga: Setelah Minyak Goreng Mahal, Kini Giliran Pertamax yang Bakal Naik Harga Jadi Rp 16 Ribu/Liter

 


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved