Berita Banda Aceh

Pemerintah Bisa Dianggap Zalim Jika Harga Bahan Pokok Naik dan Langka

Naiknya harga sejumlah bahan pokok dan terjadinya kelangkaan, sehingga mengakibatkan warga harus mengantre dalam memperoleh barang

Editor: bakri
Serambi Indonesia
Harga tepung terigu, gula pasir, minyak goreng (migor) curah, dan kebutuhan lainnya, merangkak naik di Pasar Tradisional Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (17/3/2022). 

BANDA ACEH - Naiknya harga sejumlah bahan pokok dan terjadinya kelangkaan, sehingga mengakibatkan warga harus mengantre dalam memperoleh barang tersebut.

Terkait hal itu, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh memandang Pemerintah bisa dianggap zalim apabila kebutuhan pokok masyarakat itu tidak terpenuhi akibat harga yang naik dan langka seperti yang terjadi saat ini.

“Ini dimana-mana masyarakat antri untuk memperoleh gas LPG, biosolar.

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk Faisal Ali
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk Faisal Ali (FOR SERAMBINEWS.COM)

Barang-barang juga naik, harga daging naik tinggi.

Saya kira pemerintah dalam pandangan kita, bisa dianggap pemerintah yang zalim apabila kebutuhan pokok masyarakat itu tidak terpenuhi,” kata Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambi, Kamis (31/3/2022).

Lem Faisal berharap pemerintah serius untuk menyediakan bahan pokok yang murah untuk masyarakat dalam suasana menyambut bulan Suci Ramadhan ini.

“Jadi bagaimana kita mengatakan ekonomi masyarakat harus tumbuh, sedangkan biosolar dimana-dimana tidak ada, sedangkan itu biosolarnya pemakaiannya untuk ekonomi lemah.

Baca juga: Update Harga Barang Terbaru - Harga Gula Pasir Terus Meroket, Telur Ayam Ras Cenderung Turun

Baca juga: Satgas Pangan Minta Pedagang tak Naikkan Harga Barang, Ini Alasannya

Dan sesudah tidak ada langka lagi, dan kalaupun ada dibatasi,” sebutnya.

Dalam hal ini, Pemerintah harus benar-benar hadir untuk memberikan semangat kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan ekonomi rumah tangganya yang sudah dua tahun ini dilanda Covid-19.

“Jadi apabila Pemerintah terus membiarkan seperti ini bisa dianggap Pemerintah menzalimi rakyat.

Terutama sekali rakyat-rakyat yang lemah, harga daging naik, minyak goreng tidak ada kalaupun ada harganya tinggi.

Ini harus dipikirkan oleh Pemerintah,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah harus mengutamakan dan memprioritaskan terlebih dahulu memberikan kenyamanan kepada masyarakat, terutama sekali dalam bulan puasa ini.

Apabila masyarakat terpenuhi hak-hak hidupnya, maka Insya Allah ibadah akan nyaman, tentram, dan hidup akan damai.

“Tapi kalau yang terjadi dalam beberapa hari ini, kemana-mana kita pergi masyarakat antri, yang antri itu masyarakat kelas bawah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved