Ramadhan 2022
Selamat Berpuasa
Bulan Ramadhan adalah bulan teristimewa dibanding bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Hijriyah
Bersih lahir, sebut Waled Nu, mulai dari pakaian, tempat ibadah, dan lain-lain.

“Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan adalah contoh membersihkan diri secara lahir,” jelas Waled Nu kepada Serambi, Rabu (30/3/2022) sore lalu.
Sedangkan bersih batin, lanjut Tgk Nuruzzahri, memiliki arti yang lebih luas yaitu menghilangkan sifat iri dan dengki, jangan berkhianat, dan lain-lain.
Satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah iri hati dan dengki.
“Bila dalam bulan puasa kita masih menyimpan sifat iri dan dengki, maka pahala puasa tidak ada lagi dan akan ditransfer kepada orang lain yang kita dengki.
Percuma kita berpuasa bila di hati masih ada sifat tidak bagus dan iri terhadap orang lain.
Puasa memang sah, namun pahala puasanya tak ada lagi,” jelas Waled Nu.
Di bulan suci Ramadhan, lanjut Tgk Nuruzzahri, umat Islam juga harus menghilangkan penyakit hati, melaksanakan ibadah wajib, dan memperbanyak ibadah sunat.
“Jadi, dalam bulan suci ini kita harus suci lahir dan batin.
Sebagai hamba Allah, kita harus melaksanakan perintah-Nya dengan benar dan tepat waktu, jangan sia-siakan waktu dalam yang bulan baik ini,” ungkapnya.
Baca juga: Polda Aceh: Gerai Vaksin Presisi tetap Buka di Bulan Ramadhan
Waled Nu menambahkan, Allah akan memberi pahala besar kepada umat Islam yang melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramdhan dengan catatan harus bersih lahir dan batin.
Hilangkan sifat hasut menghasut, adu domba, dan sifat buruk lainnya agar segala amal ibadah dalam bulan Ramadhan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Kemudian, Waled Nu mengaja masyarakat untuk menyemarakkan rumah Allah dengan berbagai kegiatan syiar Islam, menjadikan masjid ramai setiap waktu, serta menggunakan waktu untuk beribadah sebaik mungkin agar mendapat rahmat dan nikmat dari Allah SWT.
“Jangan sia-siakan dalam waktu bulan suci ini dengan melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Gunakan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah,” tutup Tgk H Nuruzzahri.