Berita Nasional

Warga Antre Beli Minyak Goreng Curah Usai Sahur

Antrean warga untuk membeli minyak goreng curah terjadi di Toko Sumber Jaya Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2022)

Editor: bakri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Antre Minyak Goreng - Ratusan orang harus antre panjang untuk membeli minyak goreng di Borma Cipadung Jalan AH Nasution Kota Bandung pada Senin (21/2/2022) pagi 

SOLO - Antrean warga untuk membeli minyak goreng curah terjadi di Toko Sumber Jaya Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/4/2022).

Antrean demi mendapatkan minyak goreng curah di Toko Sumber Jaya tersebut sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir, setelah harga eceran tertinggi (HET) dicabut oleh pemerintah.

Salah satu warga, Suyatno mengatakan, dirinya rela datang sejak habis sahur untuk bisa membeli minyak goreng.

Warga Mamasa, Sulawesi Barat, antre membeli minyak goreng hingga mengular ke jalan raya, Minggu (27/2/2022).
Warga Mamasa, Sulawesi Barat, antre membeli minyak goreng hingga mengular ke jalan raya, Minggu (27/2/2022). ((KOMPAS.com/JUNAEDI))

"Habis sahur terus ke sini bawa jeriken untuk antre minyak goreng," kata Yatno di sela-sela menunggu antrean minyak goreng curah, Sabtu kemarin.

Pria yang sehari-hari berjualan makanan ringan onde-onde ini memilih minyak goreng curah karena lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan.

Harga minyak goreng curah Rp 15.500 per kilogram.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan harganya Rp 21.500 per liter.

Warga Jagalan, Jebres, Solo itu memilih membeli minyak goreng eceran untuk memenuhi kebutuhan usahanya sehari-hari, meski harus mengantre berjam-jam.

"Tadi dikasih nomor antrean pukul 08.00 WIB," ungkap dia.

Yatno sudah melakoni usahanya membuat onde-onde sejak 10 tahun yang lalu.

Namun, sejak minyak goreng mengalami kelangkaan, produksi onde-onde Yatno terganggu.

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Berikut Ini Cara Membedakan Minyak Goreng Kemasan Abal-Abal

Baca juga: Disebut Tidak Prihatin Karena Minyak Goreng Mahal, Megawati: Saya Pernah Jadi Rakyat Biasa

Tidak setiap hari dirinya membuat onde-onde.

Yatno bahkan terpaksa mengambil libur dua hari sekali untuk mengantre membeli minyak goreng.

Sebab, untuk sekali produksi onde-onde, Yatno bisa menghabiskan dua jeriken minyak goreng ukuran 17 kilogram.

"Minyak goreng yang kemasan mahal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved