Internasional

Houthi Manfaatkan Gencatan Senjata, Peralatan Perang Dipasok di Luar Marib, Bersiap Menyerang Lagi

Milisi Houthi dukungan Iran memanfaatkan gencatan senjata dua bulan untuk memperkuat persenjataan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Milisi Houthi meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan memobilisasi lebih banyak pejuang di Ibu Kota Sanaa, Yaman. 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Milisi Houthi dukungan Iran memanfaatkan gencatan senjata dua bulan untuk memperkuat peralatan perang.

Para pejabat dan analis militer menuduh Houthi mengeksploitasi gencatan senjata yang diumumkan oleh Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi di Yaman untuk mengerahkan peralatan berat dan pasukan militer di luar kota strategis Marib.

Diduga, Houthi bersiap meluncurkan serangan lain untuk merebut kota kaya minyak itu, lansir ArabNews, Selasa (5/4/2022).

Ketika milisi terus memobilisasi bala bantuan militer di luar pusat kota Marib, Presiden Yaman kembali mengimbau Houthi untuk berhenti berperang, bergabung dengan pembicaraan damai dan memutuskan hubungan dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Yaman Ahmed Awad bin Mubarak mengatakan Houthi melanggar gencatan senjata dengan meluncurkan serangan pesawat tak berawak dan rudal di daerah yang dikuasai pemerintah.

Bahkan, terus memperkuat posisi mereka di luar Marib dengan lebih banyak pasukan dan peralatan tempur.

Dalam sebuah tweet, Mubarak mengatakan gencatan senjata telah disambut baik, tetapi terancam oleh pelanggaran Houthi.

Baca juga: Pembicaraan Damai Yaman di Riyadh Dimulai, Ratusan Politisi dan Suku Hadir, Houthi Tolak Hadir

Dikatakan, Houthi terus mengerahkan peralatan militer, mobilisasi pasukan dan kendaraan, dan serangan artileri serta dan pesawat tak berawak.

Yahiya Abu Hatem, seorang analis militer kepada Arab News mengatakan Kota Marib menghadapi ancaman serius dari pengerahan pasukan baru, tank, peluncur roket, artileri dan kendaraan militer BMP oleh Houthi.

Dia menyerukan koalisi untuk melanjutkan serangan udara ke kamp penampungan militer Houthi.

“Serangan udara harus dilanjutkan dan pemerintah yang sah serta koalisi tidak boleh membiarkan Marib menjadi mangsa Houthi,” kata Abu Hatem.

Berbicara pada Senin (4/4/2022) malam di pertemuan pejabat senior pemerintah dan peserta dalam konsultasi Yaman di Riyadh, Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi meminta Houthi melepaskan ideologi dan ambisi ekspansionis mereka.

Keduanya meminta Houthi berhenti melayani agenda Iran atau membentuk partai politik.

Baca juga: Pemimpin Timur Tengah Sepakat Kecam Houthi, Dukung Koalisi Arab Saudi Gempur Sanaa

Tetapi, harus datang ke meja perundingan dengan pemerintahnya untuk menemukan penyelesaian untuk mengakhiri perang.

“Saya beri tahu Anda, kembalilah sebagai komponen politik Yaman yang menganut konstanta republik dan nasional, persatuan dan demokrasi,: ujar Hadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved