Berita Luar Negeri

China Larang Warga Shanghai Bernyanyi di Malam Hari, Diumumkan Lewat Pesawat Tak Berawak

Pengumuman melalui pesawat tak berawak tersebut juga menyebutkan, tindakan bernyanyi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Hector RETAMAL / AFP
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri berjalan di jalan utama selama tahap kedua penguncian pandemi Covid-19 di distrik Jing'an, Shanghai pada 6 April 2022. 

Layanan pengiriman makanan pribadi juga dilarang sebagai bagian dari lockdown.

Percakapan lain yang direkam menunjukkan seorang pejabat memberi tahu warga bahwa dia akan dipecat besok jika mengeluhkan masalah itu kepada atasannya.

Baca juga: Pendaftaran Pendidikan Dinas PKN Stan 2022 dibuka Besok, Ada 750 Kursi Tersedia, Cek Syaratnya

Chen Erzhen, seorang dokter yang bertanggung jawab atas satu fasilitas karantina Shanghai, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Partai Komunis The People's Daily pada akhir pekan bahwa ada kemungkinan pihak berwenang akan merevisi pedoman dan mengizinkan orang tanpa gejala untuk tinggal di rumah saja, terutama jika jumlah kasus naik.

Sun Chunlan, wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas pencegahan Covid, mendesak organisasi Partai Komunis akar rumput untuk melakukan segala yang mungkin untuk membantu warga memecahkan masalah, seperti akses ke obat-obatan, makanan, dan air.

Sementara itu, lebih dari 20 kota di China berada di bawah lockdown total atau sebagian, yang mempengaruhi sekitar 193 juta orang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved