Massa Mahasiswa Geruduk Istana Bogor, Tolak 3 Periode Hingga Turunkan BBM

Perwakilan massa aksi gerakan Bogor Menggugat Istana yang diinisiasikan oleh BEM Se- Bogor diterima perwakilan pihak Istana Bogor.

Editor: Muhammad Hadi
TribunnewsBogor/Rahmat Hidayat
Sempat terjadi gesekan antara massa aksi mahasiswa dengan petugas saat demo Gugat Istana, di Kota Bogor, Jumat (8/4/2022) 

SERAMBINEWS.COM - Mahasiswa mulai turun ke jalan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

Kali ini mahasiswa Bogor yang menggeruduk Istana Bogor.

Dalam aksi ini mahasiswa membentangkan spanduk dengan berbagai tuntutan.

Diantaranya 'Tolak 3 Periode' hingga 'Turunkan Harga BBM'.

Perwakilan massa aksi gerakan Bogor Menggugat Istana yang diinisiasikan oleh BEM Se- Bogor diterima perwakilan pihak Istana Bogor.

Massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa se- Bogor Raya ini membubarkan diri tepat sebelum adzhan magrib berkumandang.

Sebelum membubarkan diri, massa aksi sempat tertahan beberapa jam di Pintu 3 Istana Bogor.

Tapi, meski ditahan oleh aparat gabungan TNI-Polri, para orator terus bergantian secara semangat menyampaikan orasinya.

Sampai dengan puncaknya, tuntutan dari para aliansi mahasiswa ini diterima oleh perwakilan dari Istana Bogor.

Baca juga: Demo BEM Seluruh Indonesia 11 April, Berikut 6 Tuntutannya, Bantah akan Lengserkan Jokowi

Namun, massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa itu sempat bergesakan dengan aparat gabungan karena merangsek masuk menuju areal Pintu Utama Istana Bogor

Koordinator Aliansi BEM Se- Bogor Raya Rizki Nuria Sury Altar akan terus mengawal point-point tuntutan yang ditujukan kepada Joko Widodo.

"Itu hasil nanti dengan ritme 3x24 jam Presiden Joko Widodo harus memberikan pernyataan resmi.

Ini sebenarnya tidak ada keterangan akan turun aksi lagi. Tapi, kami memfolow upnya lewat secara audiensi advokasi," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com pasca unjuk rasa, Jumat (8/4/2022).

Tuntutan-tuntutan itu, kata Rizky, tidak terlepas dari koridor hasil kajian teknis yang digagas oleh aliansi BEM Se- Bogor.

Hasil kajian itu tidak terlepas dari beberapa isu Pemerintah yang sangat sekali bersimpangan dengan hati nurani masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tiga Pencuri Kopi Lari Tinggalkan Mobil Xenia, Kini Sudah Diamankan Polisi, Begini Kejadiannya

"UUD terkait penundaan tiga periode, yang kedua terkait harga CPO minyak goreng, BBM, sama terkait kenaikan PPN.

Hasil kajian ini yang membuatnya aliansi BEM Se Bogor tapi kami membawa tagline 'Bogor Menggugat Istana'. Kajian intelektualnya dari BEM Se Bogor. Inisiatornya BEM," jelasnya.

Meski begitu, tegas Rizky, hasil kajian dan petisi yang disampaikan jika masih tidak didengar mustahil menurutnya akan ada aksi susulan yang lebih besar.

Bahkan, aksi ini akan terintegrasi langsung dengan kabar adanya aksi Nasional tanggal 11 April mendatang di Jakarta.

"Apabila petisi kami tidak didengar atau digubris bahkan tuntutan tiga periode disetujui amandemen, mahasiswa dan gabungan aliansi lainnya akan melesat dan melakukan aksi yang lebih besar," katanya.

"Mungkin momentum tanggal 11 tersebut. Gerakannya sama sebenarnya poinnya. Mankannya kami kasih Ritme 3x24 jam," tandasnya.

Baca juga: Ukraina Minta Senjata Ke NATO Untuk Lawan Rusia

Tuntutan Terus Mengalir dari Orator

Sebelum membubarkan diri usai petisi dari gabungan aliansi mahasiswa yang menakaman diri 'Bogor Menggugat Istana' diterima perwakilan Istana Bogor, para orator yang berasal dari kelompok massa aksi terus lantang menyuarakan tuntutannya.

Berbagai cara orator lakukan supaya tuntutan mereka sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.

Tidak peduli gender, perempuan dan pria saling bergantian menyampaikan orasi.

Orasi itu diisi aksi pembacaan puisi, aksi nyeleneh, terus bergulir dari atas mobil pick up yang didesain dengan pengeras suara itu.

"Apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya cuma mengibuli. Apa guna banyak baca buku kalau hanya mengibuli," ucap salah satu orator perempuan diatas mobil pick up.

"Apa kabar para aparat dan mafia minyak. Apa kabar. Baik-baik saja bukan," selorohnya sambil dijawab massa aksi lainnya dengan tepuk tangan.

Baca juga: Jadwal dan Tips Lolos Sekolah Kedinasan 2022, Mumpung STIS, STAN dkk Dibuka

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang ikut hadir dalam pengamanan massa aksi melonggarkan massa aksi untuk maju sedikit dari posisi awal.

"Kami berikan kelonggaran untuk adik adik maju kedepan," katanya.

Meski begitu, Susatyo pun mengingatkan agar kelompok massa aksi ini tetap memperhatikan kelompoknya.

"Bagi yang tidak memakai almamater kami tidak akan layani. Kami hanya melayani mahasiswa," tegasnya.(*)

Baca juga: Demo Tolak Jokowi 3 Periode Ricuh, Presiden Pergi Mahasiswa Beraksi

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diterima Perwakilan Istana Bogor, Koordinator BEM Minta Presiden Jokowi Angkat Bicara, 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved