internasional
PBB Menilai Gencatan Senjata di Ukraina Tidak Akan Terjadi Dalam Waktu Dekat
PBB menilai gencatan senjata di Ukraina tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini, seiring pasukan Rusia tetap bercokol di sejumlah wilayah, khususnya
SERAMBINEWS.COM, KIEV - PBB menilai gencatan senjata di Ukraina tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini, seiring pasukan Rusia tetap bercokol di sejumlah wilayah, khususnya timur dan selatan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kemanusiaan PBB, menyusul pembicaraan tingkat tinggi di Moskow dan Kiev yang menggarisbawahi seberapa jauh jarak kedua pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Martin Griffiths memberikan penilaian suram dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press di Ibu Kota Ukraina pada Kamis (7/4/2022).
Dia menyatakan telah bicara dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan pejabat tinggi lainnya.
Ditambahkan, telah mengikuti diskusi dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan para pejabat di Moskow awal pekan ini.
"Saya pikir tidak akan mudah karena kedua belah pihak, seperti yang saya tahu sekarang memiliki sedikit kepercayaan satu sama lain," katanya.
“Saya tidak optimis,” tambahnya kemudian.
Baca juga: Presiden Prancis Kecam Perdana Menteri Polandia, Macron Dituduh Terlibat Perang Ukraina
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengirim Griffiths ke ibu kota Rusia dan Ukraina untuk menjajaki kemungkinan membangun gencatan senjata.
Dengan harapan akan memungkinkan mengirim bantuan ke warga Ukraina dan berpotensi meletakkan dasar mengakhiri perang.
Griffiths menyarankan tujuan itu masih jauh dari kemungkinan.
“Jelas, kita semua ingin itu terjadi, tapi seperti yang Anda tahu, Anda di sini, itu tidak akan segera terjadi, ”katanya.
Tanpa gencatan senjata penuh, Griffiths mengatakan sedang mencari cara untuk membangun kepercayaan di kedua belah pihak dan fokus pada tujuan yang lebih kecil.
Seperti membangun gencatan senjata lokal di beberapa bagian negara dan menciptakan koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga sipil untuk melarikan diri dari pertempuran.
Baca juga: Putin Marah, Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi ke Putrinya, Jet Tempur Bombardir Ukraina
Pasokan bantuan mulai mengalir ke beberapa bagian yang lebih sulit dijangkau di negara itu, katanya.
"Perang ini tidak akan berhenti besok," katanya.