Breaking News

Ramadhan Mubarak

Shalat Tarawih dan Shalat Malam (5)

Pada kesempatan ini, sebagai rangkaian terakhir dari tulisan tentang shalat malam (Tarawih), penulis akan menguraikan beberapa hal

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry 

Kisah ini dirawikan oleh al-Bukhari, Ibnu Khuzaimah al-Baihaqi dan beberapa rawi lainnya.

Setelah ini, para Sahabat berdiskusi tentang berapa panjang ayat yang akan dibaca imam dalam shalat berjamaah di masjid pada setiap malam, yang dianggap sedang (tidak panjang dan tidak pendek).

Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (4)

Pada akhirnya mereka sepakat untuk membaca Al-qur’an sekali tamat dalam shalat Tarawih selama Ramadhan.

Ketika kuliah di Al-Azhar, penulis mendapat penjelasan lisan inilah alasan untuk membagi Al-qur’an kepada tiga puluh juz.

Artinya, setiap malam dibaca satu juz (seperdua puluh juz pada setiap rakaat) dan kalau Ramadhan hanya 29 hari maka pada malam terakhir dibaca dua juz.

Setelah ini, pada masa kekhalifahan Usman bin `Affan, beliau merasa membaca seperdua puluh juz dalam satu rakaat terlalu melelahkan.

Untuk itu, beliau mempersingkat bacaan, setiap rakaat membaca satu paragraph (satu masalah), yang belakangan disebut satu ruku` (satu `ayn).

Dengan demikian pada masa Usman shalat tarawih tidak lagi 20 rakaat setiap malam, tetapi bertambah menjadi paling banyak 36 rakaat, disesuaikan dengan jumlah ruku` pada juz tersebut.

Tapi, ada riwayat lain, pertambahan rakaat di Madinah bukan karena lelah berdiri, tapi untuk mengimbangi pahala shalat Tarawih di Masjid Haram Mekkah.

Mereka melakukan thawaf setiap selesai empat rakaat shalat.

Satu thawaf dianggap sama dengan empat rakaat.

Maka empat kali thawaf sama dengan 16 rakaat.

Adapun pembagian setiap juz kepada delapan bagian dilakukan untuk shalat Tarawih delapan rakaat dengan dua salam.

Setiap juz dibagi mejadi dua hizb (dua kali salam), dan setiap hizb dibagi menjadi empat (rubu` hizb), seperempat hizb untuk satu rakaat (satu juz delapan rubu`).

Mazhab Hanafiah, Syafi`iah, dan Hanabilah menganjurkan shalat Tarawih 20 rakaat setiap malam di tambah witir tiga rakaat, sedang mazhab Malikiah menganjurkan 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved