Ramadhan Mubarak

Shalat Tarawih dan Shalat Malam (4)

Dalam tulisan sebelum ini sudah dijelaskan bahwa shalat malam yang dicontohkan Rasulullah, cenderung merupakan shalat yang panjang bacaan Al-qur’annya

Editor: bakri
Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Oleh: Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Dalam tulisan sebelum ini sudah dijelaskan bahwa shalat malam yang dicontohkan Rasulullah, cenderung merupakan shalat yang panjang bacaan Al-qur’annya, bacaan ruku`nya dan bacaan sujudnya, walaupun sedikit bilangan rakaatnya.

Jumhur ulama sesuai dengan hadis, sepakat bahwa shalat malam Rasulullah tidak lebih dari tiga belas rakaat, sedang bacaan beliau, pernah dalam satu rakaat membaca tiga surat, al-Baqarah, Ali Imran, dan an-Nisa’ (lima juz lebih).

Salat Tarawih yang dilakukan umat Islam untuk pertama kalinya di Masjid Hagia Sophia
Salat Tarawih yang dilakukan umat Islam untuk pertama kalinya di Masjid Hagia Sophia (Tangkapan layar instagram/@hagiasopia_grandmosque)

Beliau sering shalat malam sampai kakinya bengkak kerena terlalu lama berdiri.

Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan sunnah Nabi mengenai jumlah rakaat untuk satu kali salam.

Dalam sebuah hadis yang dituturkan Aisyah dirawikan oleh al-Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Nabi bersabda, shalat malam dikerjakan dua-dua rakaat sekali salam.

Berdasarkan hadis ini, jumhur ulama berpendapat bahwa shalat malam sebaiknya dikerjakan dua rakaat sekali salam, kecuali witir satu rakaat sekali salam.

Di dalam praktek, banyak hadis yang menuturkan bahwa Rasulullah pernah bahkan sering mengerjakan shalat malam lebih dari dua rakaat sekali salam.

Dalam hadis penuturan Aisyah, yang dirawikan oleh al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah pernah shalat malam tiga belas rakaat, berwitir dengan lima rakaat dan tidak duduk (untuk tasyahud) kecuali pada rakaat yang terakhir.

Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (2)

Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (3)

Dalam hadis penuturan Ummu Salamah (Ummul Mukminin), yang dirawikan oleh an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad, Rasulullah pernah mengerjakan shalat witir tujuh dan lima rakaat, tidak beliau pisahkan dengan salam atau dengan berbicara.

Dalam hadis lain penuturan Aisyah juga, yang dirawikan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, at-Turmudzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad, disebutkan bahwa Rasulullah pernah shalat malam sembilan rakaat, dan tidak duduk untuk tasyahud kecuali pada rakaat yang kedelapan, beliau berzikir, bertahmid dan berdoa.

Lalu beliau bangun tanpa salam, melanjutkan rakaat yang kesembilan dan duduk bertasyahud (akhir), setelah itu salam dengan suara yang dapat kami dengar.

Setelah ini beliau shalat lagi dua rakaat sambil duduk.

Jadi shalat Rasulullah tersebut berjumlah sebelas rakaat.

Setelah Rasulullah berumur dan badannya menjadi gemuk (kekuatannya menurun), beliau shalat tujuh rakaat dan mengerjakan (tasyahud) pada dua rakaat terakhir seperti sebelumnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved