Berita Aceh Tengah
Penjualan Kolang-kaling di Takengon Meningkat Drastis, Ini Perbandingan Bulan Biasa dengan Ramadhan
Kolang-kaling biasanya dicampur dalam minuman berbuka puasa, maka tak heran penjualannya pun meningkat saat bulan puasa, termasuk Ramadhan 1443 Hijria
Penulis: Bagus Setiawan | Editor: Mursal Ismail
Kolang-kaling biasanya dicampur dalam minuman berbuka puasa, maka tak heran penjualannya pun meningkat saat bulan puasa, termasuk Ramadhan 1443 Hijriah ini.
Laporan Bagus Setiawan | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan dan minuman yang sangat diminati saat bulan Ramadhan.
Kolang-kaling biasanya dicampur dalam minuman berbuka puasa, maka tak heran penjualannya pun meningkat saat bulan puasa, termasuk Ramadhan 1443 Hijriah ini.
Amatan Serambinews.com Sabtu (9/4/2022) di Pasar Inpres Kota Takengon, dapat dijumpai dengan mudah penjual kolang-kaling.
Harga kolang-kaling untuk lengkong dan cincau ini Rp 15 ribu per kilogram.
Putri, pedagang kolang-kaling mengatakan penjualan kolang-kaling pada bulan Ramadhan meningkat.
"Untuk penjualan ada peningkatan, bahkan biasanya mulai 15 hari puasa jauh lebih tinggi," kata Putri.
Oleh karena itu persediaan kolang-kaling pada Bulan Ramadhan pun lebih meningkat dibanding hari biasa.
Hari biasa Putri hanya menyediakan satu ember, sedangkan dalam Bulan Ramadhan mencapai empat ember.
Untuk tingkat penjualannya, pada hari biasa hanya terjual 1 sampai 2 kilogram saja, sedangkan di bulan Ramadhan mencapai 25 kilogram.
Seperti dikatakan Putri, pada 15 hari puasa lebih atau mendekati lebaran, penjualan kolang-kaling bisa mencapai 50 kilogram sehari.
Kolang-kaling yang ia jual biasanya diambil dari daerah yang ada di Aceh Tengah, seperti Rusip, Kuyun dan Celala. Sedangkan untuk lengkong atau cincau ia dapatkan dari Kota Medan. (*)