Berita Jakarta
CJH Diupayakan Tak Tambah Biaya, 850 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini dari Luar Saudi
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyatakan, pemerintah akan
JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyatakan, pemerintah akan mengusahakan agar calon jamaah haji tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.
"Harapannya, ya tentu saja orang yang sudah lunas tidak usah ditagih lagi kan, tapi kita doakan saja bisa tercapai," kata Hilman, Senin (11/4/2022).
Hilman menuturkan, untuk mengusahakan hal itu, Kemenag membutuhkan informasi-informasi terbaru dari Arab Saudi, antara lain soal berapa lama jamaah akan berada di sana yang akan berpengaruh pada biaya akomodasi dan konsumsi.
Selain itu, kata Hilman, kenaikan sejumlah komoditas juga mempengaruhi biaya perjalanan haji, misalnya harga avtur yang berdampak ke biaya transportasi, kenaikan harga minyak dan gas, maupun ketentuan pajak di Arab Saudi.
"Harapan kita sama, tidak memberatkan jamaah.
Tapi, kita juga melihat realitasnya semua naik, bagaimana mengompromikan barang yang naik dengan upaya kita tidak memberatkan jamaah," ujar Hilman.
Hilman menambahkan, Kemenag juga sudah menyiapkan skenario biaya perjalanan ibadah haji, tergantung jumlah jamaah yang berangkat, apakah itu 50 persen, 40 persen, atau 35 persen.
Namun, ia menegaskan, hal itu masih menunggu perkembangan terbaru dari pemerintah Arab Saudi.
"Ini kita masih menunggu beberapa panduan dari Saudi.
Baca juga: Arab Saudi Terima 1 Juta Jamaah Haji, Indonesia Masih Tunggu Kuota
Baca juga: Kabar Gembira, Jamaah Haji Indonesia Bisa Berangkat Tahun Ini, Berikut Ketentuannya
Kalau itu sudah clear, kami kan sudah bisa langsung mengkajinya, lebih pasti kan.
Karena sekarang berdebat panjang, kalau harinya belum jelas berapa hari, jadi ngambang kan?" kata dia.
Seperti diketahui, Kemenag sudah memastikan bahwa jamaah asal Indonesia dapat berangkat haji pada tahun ini.
Hal ini menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi yang membuka penyelenggaraan ibadah haji bagi jamaah internasional sebanyak 1 juta orang.
Jamaah haji yang akan diberangkatkan adalah mereka yang tertunda keberangkatannya pada 2020 lalu dan masih berusia di bawah 65 tahun.
Sementara itu, Arab Saudi menetapkan 85 persen kuota haji pada tahun ini untuk jamaah asing atau dari luar negeri.