Kupi Beungoh
Pelajaran Mitigasi Bencana dari Musibah Suzuya Mall
Kebekaran Suzuya Mall beberapa waktu lalu telah memicu perbincangan berbagai kalangan baik publik maupun pemerintahan.
Selang disambungkan dengan sumber air yang disediakan di resevoir oleh pengelola bangunan atau dapat juga disambungkan ke sumber pusat air fire hydrant lainnya seperti dari perusahaan yang menyuplai air untuk kebutuhan publik.
Kalau saja Fire Hydrants System ini ada dan berfungsi dengan baik, maka pemadaman api tahap ke dua dapat tertangani oleh sistem yang tersedia.
Baca juga: Tim Labfor Bawa Sampel BB Kebakaran Suzuya Mall, Hasil Uji Forensik Keluar sekitar Dua Minggu
- Fire hydrant
Fire hydrant atau terkadang disebut hydrant saja menjadi andalan penyuplai air dalam pemadaman kebakaran.
Hydrant ini berwarna merah dan biasanya terdapat di depan gedung supaya mudah diakses ketika dibutuhkan. Jumlah hydrant dapat menyesuaikan.
Kalau saja Fire hydrant yang tersedia mencukupi dan dapat menyuplai air dengan baik, maka pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh tinggal menghubungkan selang semprot ke hydrant dan menyemprotkan ke area yang terbakar.
Tentu kondisi di atas adalah hal yang ideal dan karenanya tidak akan ada kerepotan memobilisasi seluruh armada dimiliki dan malah dibantu sejumlah armada dari Aceh Besar dan pihak Kepolisian ke lokasi kebakaran.
- Aksesibilitas
Diantara hal postif yang didapati pada Mall Suzuya adalah aksesnya yang mudah. Bangunan tersebut terletak di jalan utama, serta bangunan tersebut dikelilingi oleh jalan dengan lebar memadai.
Kondisi ini diprediksi turut berkontribusi untuk kemudahan bagi pemadaman kebakaran.
Baca juga: Putra Siregar dan Rico Valentino Keroyok Nur Alamsyah Gara-gara Perempuan, Begini Kronologinya
Baca juga: Beli Baju Lebaran Tanpa Mencucinya dan Langsung Dipakai? Waspada Bahaya Penyakit pada Kulit
Mitigas Kebakaran
Bercermin dari pemaparan di atas, maka untuk meminimalisir musibah kebakaran ke depan perlu kiranya diperhatikan sistem mitigasi kebakaran ini khususnya pada tempat-tempat yang memberikan layanan kepada publik khususnya gedung perkantoran, penginapan, mall dan pasar, dan juga pemukiman padat penduduk.
Sistem pemadaman kebakaran berupa pipa dan selang terkoneksi ke reservoir, yang terinstalasi di lantai-lantai gedung dan atau atap pasar perlu diadvokasi terus sehingga musibah dapat terhindari.
Sementara itu, hydrant sebagai sumber penyuplai air untuk disemprotkan ke kobaran api perlu ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Aksesibilitas untuk kelancaran mobilisasi sarana pemadam kebakaran turut menjadi pelajaran ke depan.
Pihak pemerintah kiranya terus mempermudah akses jalan-jalan kecamatan hingga jalan-jalan gampong yang beberapa tahun terakhir tidak terurus.
Sosialisasi aksesibilitas dan kompanye mitigasi kebakaran melibatkan pihak terkait dan pihak Gampong misalnya perlu digerakkan sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat.