Internasional
Shanghai Ubah Perumahan Jadi Pusat Karantina, Langsung Memicu Kemarahan dan Protes dari Tetangga
Kota Shanghai, China mengubah bangunan tempat tinggal menjadi Pusat Karantina untuk menampung semakin banyak kasus Covid-19.
SERAMBINEWS.COM, SHANGHAI - Kota Shanghai, China mengubah bangunan tempat tinggal menjadi Pusat Karantina untuk menampung semakin banyak kasus Covid-19.
Tetapi langkah itu memicu kemarahan dan protes dari tetangga yang khawatir mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi.
Dalam sebuah insiden yang disiarkan langsung pada Kamis (14/4/2022) sore di platform perpesanan China WeChat, sekitar 30 orang mengenakan jas hazmat dengan kata “polisi” di punggung.
Mereka terlihat berkelahi dengan orang lain di luar kompleks perumahan dan polisi membawa pergi setidaknya satu orang.
Seorang wanita terdengar menangis ketika merekam adegan itu, yang ditonton oleh lebih dari 10.000 orang sebelum tiba-tiba dipotong, dengan platform streaming langsung WeChat mengumumkan berisi "konten berbahaya."
“Bukannya saya tidak mau bekerja sama dengan negara, tapi bagaimana perasaan Anda jika Anda tinggal di gedung yang bloknya hanya berjarak 10 meter, semua orang dinyatakan positif dan orang-orang ini diizinkan masuk?,” kata wanita yang sedang syuting dan tidak mengungkapkan nama aslinya.
Baca juga: Shanghai akan Tindak Tegas Pelanggar Aturan Lockdown di Tengah Melonjaknya Kasus Covid-19
Video itu tidak dapat diverifikasi secara independen tetapi perselisihan itu dikonfirmasi oleh manajemen gedung pada hari Jumat.
Grup Zhangjiang, yang memiliki kompleks itu, mengatakan pihak berwenang telah mengubah lima bangunan kosongnya menjadi fasilitas isolasi dan telah disarankan sembilan bangunan lagi akan diubah.
Dikatakan telah memindahkan 39 penyewa sewa ke kamar di bagian lain kompleks itu dan telah menawarkan kompensasi kepada mereka.
“Pada sore hari 14 April, ketika perusahaan mengatur pembangunan pagar isolasi, beberapa penyewa menghalangi lokasi pembangunan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan,.
Ditambahkan, bahwa situasinya sekarang telah diselesaikan.
Pemerintah Shanghai tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kebijakan karantina saat ini.
Seorang penduduk di kompleks tersebut, yang dekat dengan perusahaan perumahan kompleks Zhangjiang Hi-Tech Park termasuk GlaxoSmithKline dan Hewlett-Packard, mengkonfirmasi penduduk diminta untuk pindah.
Baca juga: 500 Kapal Kontainer Terjebak di Pelabuhan Shanghai, Xi Jinping Dituduh Mendatangkan Malapetaka
Pekerja muncul pada Kamis (14/4/202) sore dan polisi tiba tak lama setelah itu, kata warga yang menyaksikan tempat kejadian.
Dia menolak disebutkan namanya karena situasinya sensitif.