Berita Nasional

Gunung Merapi Luncurkan 10 Lava Pijar

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta

Editor: bakri
ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH
Asap solfatara keluar dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2022). Menurut data BPPTKG Yogyakarta periode pengamatan 16 Februari 2022 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 31 guguran dengan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh km serta sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga km dan Sungai Gendol lima km. 

YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pijar 10 kali pada Sabtu.

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter ( 1,8 km) ke arah barat daya, mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-26 MM selama 29-123 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-33 MM selama 5.1-11 detik.

Pada Sabtu (16/4/2022) pagi, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-300 meter di atas puncak kawah.

Pada Jumat (15/4) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga delapan kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya.

Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 1,7 KM.

Baca juga: Gunung Merapi Menggeliat, Aktivitas Wisata dan Tambang di Merapi Diminta Setop

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi dan Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Vulkanik Selimuti 19 Desa di Magelang

Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022 pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida. (ant)

Baca juga: 19 Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Merapi, Petugas Siaga 24 Jam  

Baca juga: Viral Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi Diduga Meteor Jatuh, Ini Penjelasan BPPTKG

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved