Salurkan Zakat

Guru Besar ITB dan Anggota DPR Salurkan Zakat Milik YPN dan YBG untuk 100 Anak Fakir Miskin

Selain itu dalam kegiatan penyerahan santunan bagi 100 anak fakir miskin tersebut guru besar ITB dan UIN bersama dengan anggota DPR RI, kepala Bea Cuk

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Guru besar ITB, Anggota DPR-RI serta pengurus YPN dan YBG melakukan foto bersama usai menyerahkan zakat kepada 100 anak fakir miskin di Geuceu Inim, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh Minggu (18/4/2022) malam. 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Eng Ir HT Abdullah Sanny MSc bersama anggota DPR-RI asal Aceh, M Nasir Djamil, Minggu (17/4/2022) malam menyerahkan zakat milik Yayasan Pioner Nusantara (YPN) dan Yayasan Beudoh Gampong (YBG) bagi 100 anak fakir miskin di kantor Paramount, Geuceu Inim, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.

Selain itu juga dalam penyaluran zakat sebesar Rp 40 juta itu juga turut dihadiri oleh guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Prof Dr Yusni Sabi MA, ketua pembina YPN Dr Anas Adam MPd, pimpinan BI Aceh, Achris Sarwani kepala OJK Aceh, Yusri, kepala Kanwil Bea Cukai atau Kanwil DJBC Aceh Safuadi serta ratusan tamu undangan lainnya.

"Santunan bagi 100 anak fakir miskin ini masing-masing kami berikan Rp 400.000 sebagai bentuk atas kepedulian bersama tokoh masyarakat Aceh dengan saling berbagi terutama ditengah masih berlangsungnya wabah pandemi Covid-19 yang memberikan dampak bagi perekonomian warga," sebut ketua Pembina YPN bidang Enterpreneur Ir Zakaria A Gani kepada Serambinews.com, Senin (18/4/2022).

Selain itu dalam kegiatan penyerahan santunan bagi 100 anak fakir miskin tersebut guru besar ITB dan UIN bersama dengan anggota DPR RI, kepala Bea Cukai atau Kanwil DJBC Aceh serta para pengurus YPN dan YBG menyelenggarakan diskusi interaktif dalam melakukan langkah-langkah demi upaya pengentasan kemiskinan di Aceh.

100 Fakir Miskin dan Imum Meunasah Terima Zakat di Glumpang Baro Pidie

Terutama lewat usaha pengembangan swasembada pangan, padi, bawang merah serta palawija.

Di sektor pertanian yang difokuskan pada tanaman bawang merah yang dilakukan dibeberapa titik baik di Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya selama dua tahun terakhir dengan pola investasi bagi hasil.

Program ini pihak lembaga Zackba memberikan modal usaha, pendampingan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta penampungan harga jaminan pasar hingga Rp 20.000/Kg.

Hal ini bertujuan untuk menekan angka inflasi harga bawang yang kerap meroket Rp 50.000 dan dapat ditekan ke harga hingga Rp 20.000/Kg.

Maka dengan merubah pola menanam padi ke tanaman bawang memang sulit namun patut dipahami petani bawang merah hasil yang diperoleh jauh lebih besar ketimbang padi.

Menurut Zakaria, dalam setiap hektare untuk tanaman bawang bisa menghasilkan Rp 200 juta sedangkan padi hanya Rp 20 juta.

"Jadi dengan peran bersama ini kami berupaya secara maksimal untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan konsep memberdayakan perekonomian para petani di Aceh," ungkapnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved