Ramadhan 2022

Silaturahmi Taman Iskandar Muda, Menteri Sofyan Ceramah Ramadhan, Hadir Mantan Dubes, & Cucu Sultan

Ceramah Ramadhan diisi oleh Menteri Sofyan A Djalil yang menyampaikan tentang berbagai pandangan mengenai manusia beramal shaleh, serta kearifan meman

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Menteri Sofyan A Djalil foto bersama sejumlah tokoh Aceh di Wisma TIM Jakarta. 

Laporan Fikar W Eda I Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A Djalil dan dua mantan duta besar Indonesia Hamzah Thaib dan T Faidzasyah menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama Taman Islam dar Muda (TIM) Jakarta di Wisma TIM, Minggu (17/4/2022).

Hamzah Thaib mantan Dubes Indonesia untuk Australia, T Faidzasyah mantan Dubes untuk Kanada.

Juga hadir keluarga besar Mantan Menteri Luar Negeri pertama Indonesia Achmad Sobardjo serta cucu Sultan Aceh terakhir Muhammad Daud Sjah.

Achmad Sobardjo adalah Menlu pertama Indonesia merupakan turunan Aceh. Namanya adalah Teuku Abdul Manaf.

Seperti dipublis Wikipedia, Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, tanggal 23 Maret 1896. Ayahnya bernama Teuku Muhammad Yusuf, dari Pidie. Kakek Achmad Soebardjo dari pihak ayah adalah Ulee Balang dan ulama di wilayah Lueng Putu, sedangkan Teuku Yusuf adalah pegawai pemerintahan dengan jabatan Mantri Polisi di wilayah Teluk Jambe, Karawang.

Tiap Tahun Taman Iskandar Muda Himpun ZIS Warga Aceh, Jumlahnya Capai 1 Miliar

Ibu Achmad Soebardjo bernama Wardinah. Ia keturunan Jawa-Bugis, dan merupakan anak dari Camat di Telukagung, Cirebon.

Ayahnya mulanya memberinya nama Teuku Abdul Manaf, sedangkan ibunya memberinya nama Achmad Soebardjo. Nama Djojoadisoerjo ditambahkannya sendiri setelah dewasa, saat ia ditahan di penjara Ponorogo karena "Peristiwa 3 Juli 1946".

Ceramah Ramadhan diisi oleh Menteri Sofyan A Djalil yang menyampaikan tentang berbagai pandangan mengenai manusia beramal shaleh, serta kearifan memandangi kehiduoan.

Menteri Sofyan yang megaku sempat mendalami tasawuf dan mengubah pandangannya mengenai perjalanan kehidupan manusia. Ia mengutip pendapat Ibnu Arabi yang terkenal "Seseorang tidak kan mendapatkan kearifan apabila memutlakkan pendapatnya sendiri."

Ia juga menuturkan pengalamannya saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan bertemu dengan seorang pria Amerika yang belakangan menjadi sahabatnya.

"Suatu ketika, teman saya ini akan pindah dari apartemen yang ia sewa. Sebelum meninggal apartemen, ia merapikan seluruh ruangan termasuk mencat ruang apartemen yang disewanya itu. Temannya itu beralasan, bahwa ia ingin meninggalkan apartemen sewa itu jauh lebih baik dari saat ia masuk dulu," kata Sofyan A Djalil.

Peristiwa sederhana ini diakui Sofyan membuatnya tersadar dan mulai menata kehidupan masa depan agar menjadi lebih baik. Ia mengutip hadist bahwa orang yang beruntung adalah hari ini lebih baik dari hari kemarin.

Kembali ke Indonesia, Sofyan tinggal di sebuah rumah kompeks, ia mulai menata kehidupan lingkunganya, memberikan got, menanam pohon sehingga kompleks itu menjadi lebih asri.

"Tidak ada sumbatan parit, lingkungan ijo royo-royo dan nyaman," kata Sofyan tentang tindakan kecil yang ia lakukan setelah bertemu dengan teman Amerikanya tadi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved