Turki Mendadak Lakukan Operasi Militer ke Negara Timur Tengah Ini, Apa yang Mereka Incar?
Militer Turki hanya menargetkan target yang dianggap "teroris", dan sangat terkendali untuk menghindari korban sipil dan monumen sejarah dan budaya
Penulis: Afif Khoirul M
SERAMBINEWS.COM - Militer Turki memobilisasi pasukan udara dan darat dalam operasi itu, termasuk pasukan komando, jet tempur, helikopter dan pesawat tak berawak, kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar.
Ankara mengklaim telah menghancurkan banyak bunker, terowongan dan gudang amunisi, serta pusat komando bagi para pejuang yang setia kepada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah perbatasan utara Irak, termasuk Metina, Zap, dan Avashin-Basyan.
Segera setelah itu, infanteri Turki memasuki wilayah Irak.
Tidak jelas berapa banyak pasukan yang dikerahkan Turki untuk operasi militer, serta peralatan terkait.
"Kampanye kami masih berjalan dengan sukses. Tujuan yang ditetapkan pada langkah pertama telah tercapai," kata Akar, menurut AP.
Militer Turki hanya menargetkan target yang dianggap "teroris", dan sangat terkendali untuk menghindari korban sipil dan monumen sejarah dan budaya di Irak.
"Operasi akan terus kami lakukan hingga teroris terakhir tersingkir," tambah Akar.
"Kami bertekad untuk menyelamatkan negara kami dari teroris yang telah mengganggu kami selama 40 tahun terakhir."
PKK adalah organisasi politik milisi Kurdi dan juga gerakan gerilya bersenjata.
Baca juga: Cicit Mendiang Pemimpin Uni Soviet Peringatkan Dunia: Putin Akan Gunakan Nuklir untuk Menang
Baca juga: 5 Resep Olahan Durian untuk Takjil Buka Puasa, Ada Kolak Durian Kolang-Kaling
Suku Kurdi saat ini tinggal terutama di Turki, Suriah dan Irak.
Kurdi di Irak ingin membangun negara merdeka mereka sendiri, sementara Kurdi di Suriah dan Turki ingin pergi ke arah lain.
Wilayah Kurdistan di Irak utara adalah wilayah otonom yang dikelola oleh suku Kurdi, dengan ibu kotanya di Erbil.
AS saat ini memiliki konsulat di Erbil, serta pangkalan militer di daerah tersebut.
Di masa lalu, Turki melancarkan kampanye militer melawan suku Kurdi di Irak, tetapi tidak sepenuhnya melenyapkan mereka.