Berita Bireuen

Polres Bireuen Desak Satgas PPLN Percepat Pemindahan Pengungsi Rohingya di Jangka

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja, berharap agar para pengungsi itu segera direlokasi atau dipindahkan ke Pekanbaru, Riau.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN  IDRIS   
Para pengungsi etnis Rohingya di Gedung Serbaguna Kantor Camat Jangka, Bireuen, sebagai tempat penampungan sementara sejak Maret 2022 

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja, berharap agar para pengungsi itu segera direlokasi atau dipindahkan ke Pekanbaru, Riau.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sepuluh pengungsi Rohingya yang kabur dari penampungan Gedung Serbaguna Kantor Camat Jangka, Kabupaten Bireuen beberapa waktu lalu, hingga kini belum kembali dan belum ditemukan.  

Oleh karena itu, pengungsi Rohingya yang awalnya pada Maret 2022 itu 114 orang saat ini tersisa 104 orang dan bukan tak mungkin yang lain juga berupaya kabur. 

Kondisi ini sangat merepotkan Pemkab Bireuen dan pihak keamanan setempat.

Oleh karena itu, Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja, berharap agar para pengungsi itu segera direlokasi atau dipindahkan ke Pekanbaru, Riau.

Kapolres Bireuen didampingi Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo dan
pejabat Polres lainnya menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (20/04/2022).

Polres Bireuen, kata Kapolres mendesak Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri
(PPLN) untuk segera memindahkan mereka ke Pekanbaru, Riau.
 

Beberapa waktu lalu kata Kapolres Bireuen, Satgas PPLN sudah tiga kali mengirim surat rekomendasi dan meminta Pemda Pekanbaru, Riau untuk segera menampung mereka.

Namun, jawaban dari Riau beberapa hari lalu mereka sedang mempersiapkan keperluan para pengungsi dan meminta untuk tidak di antar ke sana.

Persoalan sekarang, kata Kapolres Bireuen, selain kondisi tempat yang tidak layak, yaitu di gedung serbaguna dengan peralatan pendukung terbatas, juga mendatangkan masalah lain
yaitu melarikan diri.

“Ada yang memang ingin melarikan diri dan ada juga yang dibantu orang lain untuk melarikan diri dan ada juga isu mereka akan dibawa ke Medan, selanjutnya ke Malaysia,” ujarnya.

Munculnya beragam masalah di antaranya para pengungsi melarikan diri atau dilarikan orang lain atau bisa disebut perdagangan manusia tidak lepas dari lambatnya kemindahan mereka dari Bireuen ke luar Bireuen.

Kapolres Bireuen mengatakan, sejak Maret hingga saat ini sudah tiga rekomendasi dari PPLN dikeluarkan dan meminta Pemda Riau untuk segera menampung mereka dari Bireuen.

Namun hingga saat ini rekomendasi tersebut belum jalan, para pengungsi masih berada di Bireuen.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved