Wawancara Eksklusif
‘Kami Support Dana Otsus Aceh’
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), didampingi istri, Annisa Pohan, dan sejumlah rombongan, berkunjung ke Serambi
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), didampingi istri, Annisa Pohan, dan sejumlah rombongan, berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia di Desa Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (20/4/2022).
Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AHY selama berada di Aceh selama dua hari, 19-20 April 2022.
Kedatangan AHY disambut oleh Pemimpin Umum Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar, Pemimpin Redaksi, Zainal Arifin M Nur, Wakil Pemimpin Perusahaan, Firdaus Darwis, News Manager, Bukhari M Ali, Asisten Manajer Produksi, Yocerizal, Redaktur Polkam, Said Kamaruzzaman, dan jajaran pimpinan Serambi lainnya.
Sementara dalam rombongan AHY turut serta Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim SHI MM, Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Besar, HT Ibrahim, pengurus DPP, dan kader Demokrat Aceh lainnya.

Dalam kunjungan itu, AHY bersama istri dan rombongan menyempatkan diri melakukan pertemuan singkat dengan karyawan Serambi Indonesia.
Kecuali itu, AHY secara khusus juga hadir dalam ‘Program 30 Menit Bersama AHY” yang tayang live di Fanspage Serambinews.com dan Youtube Serambi On TV. AHY bicara berbagai isu dalam podcast yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, mulai dari isu kondisi negara hingga terkait persiapannya menghadapi Pemilu 2024.
Apa saja yang dibahas dalam podcast tersebut, simak ulasan yang dirangkum wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani, berikut ini.
Bagaimana kabarnya Bang AHY?
Saya sehat, senang sekali, tambah semangat setelah berkunjung ke Aceh walaupun tidak terlalu lama, hanya satu malam saja.
Baca juga: Baru Pertama Kali ke Aceh, Annisa Pohan Cerita Sering Terima Surat dari AHY Saat Konflik Aceh
Baca juga: Ulama Aceh Doakan AHY jadi Pemimpin Bangsa
Kemarin saya bersama istri dan rombongan tiba di Aceh untuk ke sekian kalinya dalam rangka Safari Ramadhan. Tahun lalu, kami berkegiatan di pantai timur tapatnya di Bireuen.
Tapi, kali ini saya bersama Bung Riefky Harsya selaku Sekjen Partai Demokrat, Bung Muslim selaku Ketua Demokrat Aceh, dan teman-teman lain ingin menyapa masyarakat yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Senang sekali setiap kali bisa lebih dekat dengan masyarakat Aceh yang penuh dengan keramahtamahan.
Begitu hangat sambutannya setiap kali kami datang ke Aceh.
Rasanya ada hubungan emosional yang tidak mungkin kita lupakan, terutama ketika Pak SBY menjadi tokoh sentral memimpin negeri ini.
Presiden pertama pilihan rakyat tahun 2004.
Kemudian, Aceh pada akhir tahun dihantam bencana terbesar, tsunami yang sangat dahsyat yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan.
Pak SBY yang baru saja dilantik pada tanggal 20 Oktober, belum dua bulan menjadi Presiden saat itu harus menangani bencana sedahsyat tsunami.
Tetapi karena memang ada determinasi yang kuat dari semua pihak yang ingin bisa segera bangkit, terus melakukan rekonstruksi dan pemulihan.
Baca juga: Kenakan Batik Bermotif Pinto Aceh, AHY dan Annisa Pohan Berkunjung ke Kantor Serambi Indonesia
Dan, secara bersamaan juga digerakkan hati dan pikiran kita menghadiahkan damai di Aceh, damai yang abadi hingga saat ini.
Kalau kesan Ramadhan di Aceh bagaimana Bang?
Kali ini di Banda Aceh saya merasakan suasana sedikit berbeda. Kemarin (Selasa-red) sempat datang ke Pasar Ramadhan yang sudah dipenuhi warga menjelang berbuka.
Saya sama istri senang karena langsung disambut termasuk warga yang menjajakan makanan berbuka. Rasanya pasti enak-enak semua, ingin buka puasa terus rasanya, karena ada mi Aceh, martabak, ada minuman segar-segar.
Sempat jadi chef memasak mi Aceh. Jadi, memang senang sekali bisa lebih dekat dengan masyarakat Aceh.
Terkait keluhan masyarakat mahalnya minyak goreng, harga pertamax juga naik sangat tinggi, kemudian rencana kenaikan harga pertalite. Bagaimana Demokrat menyikapi ini?
Kami sejak awal terus mengingatkan pemerintah bahkan mengkritisi, karena seharusnya pemerintah bisa lebih aktif dan menghadirkan solusi yang lebih tepat.
Pertama meyakinkan harga kebutuhan bahan pokok bisa distabilkan jangan inflasi itu tidak bisa tertahan. Setiap kali ada peningkatan harga, yang paling merasakan adalah masayrakat kecil.
Harus ada langkah taktis agar masyarakat bisa diselamatkan, banyak UMKM yang gulung tikar, belum lagi sektor kerja banyak yang di-PHK selama ini karena kondisi Covid-19 dua tahun ini.
Harus ada langkah-langkah yang diambil pemerintah dengan keadaan seperti ini, jangan dengan kondisi ini malah pemerintah prioritasnya yang lain-lain.
Buat apa infrastruktur jika masyarakat masih susah soal makan, kebutuhan pokok. Saya sering jumpa nelayan, mereka ngeluh BBM naik.
Kalau kata Pak SBY, kalau kantong harus kempes, biarlah kantong pemerintah yang kempes, karena pemerintah masih bisa menunda program-program fisik, tapi rakyat tak bisa menunda lapar.
Apa yang akan dilakukan Partai Demokrat di parlemen terkait ini?
Kita akan terus menyuarakan, kita minta negara benar-benar menghadirkan kebijakan-kebijakan yang tegas.
Kami tidak hanya bicara di parlemen tapi berdiskusi dengan semua kalangan dan berupaya menghadirkan solusi seperti menghadirkan pasar murah.
Namun, kami tentu bukan pemerintah yang bisa menyediakan dalam jumlah besar. Kami hanya mengajak teman-teman untuk saling berbagi di tengah kondisi ini.
Soal demo terkait wacana presiden tiga periode, ini bagaimana tanggapannya?
Saya sejak awal menyampaikan dengan tegas sikap Partai Demokrat yang kemudian diikuti oleh kader, ya intinya kami tegas menolak apakah penundaan pemilu atau presiden tiga periode.
Karena kami membaca spiritnya ini adalah untuk melanggengkan kekuasaan, tidak ada alasan lain.
Ini permufakatan jahat ingin mengutak-atik konstitusi untuk melanggengkan kekuasaan.
Demonstrasi itu sesuatu yang wajar.
Selama berminggu-minggu, isu ini massif dijalankan. Makanya masyarkat harus turun ke jalan, yang penting tidak dengan kekerasan.
Esensinya, puluhan ribu turun ke jalan karena ingin menyampaikan aspirasinya. Jangan negara mundur ke belakang, mengkhianati amanah reformasi melabrak konstitusi.
Demokrat hari ini oposisi, tapi kami bukan hanya ingin berbeda, bukan. Tapi ini fundamental, ini berbicara tatanan negara, dan berkaitan langsung dengan nasib demokrasi Indonesia.
Ada yang meragukan Bang AHY karena belum berpengalaman sebagai pejabat publik, bagaimana tanggapannya?
Pengalaman sifatnya relatif. Apakah seorang orang tua lebih berpengalaman dari anak muda? Tidak juga.
Apakah yang muda lebih bernergi dari tua, tidak juga. Memang benar saya belum memiliki pengalaman dalam public office (pejabat publik) karena memang rekam jejaknya beda.
Saya punya rekam jejak 16 tahun di militer, di militer juga menawarkan nilai-nilai kepemimpinan, kemudian juga bagaimana bisa mengambil keputusanyang berisiko, dan banyak lagi.
Bahwa pengalaman tadi berbeda-beda, ada yang punya pengalaman di bisnis, organisasi masa, dan militer seperti saya.
Dana otsus Aceh akan berakhir, apa tanggapan Demokrat?
Saya selalu konsultasi dengan Anggota DPR dari Aceh, Bung Riefky Harsya, Bung Muslim.
Intinya, Demokrat selalu memberi support agar dana otsus itu selalu disiapkan dengan baik.
Dan, harapannya kalau ekonomi negara membaik ya tidak ada masalah, kita ingin yakin sampai 2027 tidak ada hambatan.
Memang kekhususan untuk Aceh dan upaya-upaya pembangunan untuk Aceh harus kita beri perhatian.
Ini juga ingin terus kita suarakan, ini adalah konsensus besar, tentu ini bukan legasi tapi masih sangat dibutuhkan masyarakat Aceh.
Kita ingin lakukan percepatan pembangunan, termasuk pembangunan sumber daya manusia.
Bagaimana persiapan Bang AHY untuk menghadapi 2024?
Saya ingin terus berikhitiar.
Saya tidak ingin berandai-andai berlebihan, karena bagi saya semua itu sudah ada ketentuan dari Allah SWT.
Kita hanya bisa menyongsong atau menjemput takdir, cara menjemput takdir dengan bekerja keras, berikhtiar sekuat tenaga tanpa harus terbebani perasaan atau ada hal-hal yang membuat kita juga menjadi tidak lepas.
Saya ingin menikmati ini, ada atau tidak 2024 (pemilu), bagi saya datang langsung ke masyarakat itu tidak ada ruginya.
Bagi saya, ini sebuah kemewahan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Sekali lagi, ada atau tidak 2024 di depan mata, insya Allah saya akan terus berproses ingin terus menikmati jalannya menuju ke sana dan pada akhirnya dengan terus melengkapi dan memperkuatkan diri kita dengan berbagai pengalaman dan juga ilmu pengetahuan temasuk jaringan dengan berbagai kalangan.
Saya ingin mempersiapkan diri sebaik-bainya.
Berbicara 2024 tidak terlepas dari peta politiknya, konstelasinya tergantung dari pemegang tiket, dari ketua umum partai politik di Indonesia.
Raihan tahun 2019 lalu, kita sudah kantongi 9,3 persen suara kalau dihitung dari jumlah kursi DPR RI, untuk mencapai 20 persen PT tentu kita harus berkoalisi.
Kita akan terus menjalin komunikasi dengan partai politik dan tokoh politik lainnya yang punya vis, misi, dan platoformasi perjuangan yang sama. Bagi kami, dalam membangun kaolisi harus berpihak atau pro kepada rakyat kecil, kalau itu diperjuangkan rasanya cocok dengan perjuangan Partai Demokrat. (*)
Baca juga: Silaturahmi dengan Ulama se-Aceh, AHY Sebut Doa Ulama akan Mudahkan Langkah Demokrat
Baca juga: AHY Sapa Santri dan Berburu Takjil di Aceh, Annisa Pohan Disambut Riuh Santriwati