Idul Fitri 1443 H
Kemenag: Posisi Hilal 1 Syawal 1443 H Sudah Terlihat Secara Hisab, Kapan Idul Fitri 1443 Hijriah?
Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyebut posisi hilal 1 Syawal 1443 Hijriah sudah terlihat secara hisab.
Sehingga, hal tersebut sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Oleh karena itu, umat Islam Indonesia akan berlebaran pada Senin, 2 Mei 2022.
Kendati demikian, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu (1/5/2022) sore.
Sidang yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama ini akan didahului proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Arus Mudik Idul Fitri 1443 Hijriah, Polisi Pastikan tidak Ada Penyekatan di Perbatasan Aceh Tamiang
Baca juga: Jelang Lebaran Idul Fitri, Harga Tiket Pesawat Medan ke Aceh Utara Melambung
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria.
“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin dalam keterangan persnya, Senin (25/4/2022).
"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," jelasnya.
Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.
Baca juga: Shalat Idul Fitri di Rumah, Sahkah Shalat dan Bagaimana Khutbah? Simak Penjelasan Ustaz Masrul Aidi
Di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.
"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan.
Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.