Detik-Detik Mobil Berisi 5 Anggota Keluarga di Bandung Terjun ke Jurang, Ibu dan Dua Anak Tewas
Sebuah mobil berisi lima anggota keluarga mengalami kecelakaan maut. Tiga orang tewas, sementara dua lainnya mengalami luka ringan.
SERAMBINEWS.COM - Sebuah mobil berisi lima anggota keluarga mengalami kecelakaan maut. Tiga orang tewas, sementara dua lainnya mengalami luka ringan.
Perisitiwa itu terjadi di Kampung Pasir Pogor, RT 002 RW 009, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Jumat (29/4/2022) dini hari.
Mobil itu diketahui bermerek Toyota Kijang kapsul dengan nomor polisi B 2346 IL.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Lakalantas) Kepolisian Reso (Polres) Cimahi, Inspektur Dua (Ipda) Bayu Subakti mengatakan mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal dengan terjun ke jurang dari tebing kurang lebih setinggi 500 meter.
"Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut 3 orang penumpang meninggal dunia dan pengemudi serta 1 orang penumpang mengalami luka ringan di bawa ke RSUD Cililin," kata Bayu, Jumat (29/4/2022), dilansir dari Kompas.com.
Bayu menjelaskan, dua orang mengalami luka ringan yaitu sopir atas nama Aten Sutisna (53) dan anaknya, Shiza (8).
Sementara korban meninggal, yakni istrinya Rina Andrianti (38) dan dua orang anaknya Dikri (8) dan Dilva (5).
Lebih lanjut, Bayu menyebutkan kecelakaan tersebut bermula saat mobil yang membawa satu keluarga itu datang dari arah Mukapayung dan melintas di jalan desa menuju daerah Kidang Pananjung.
"Mereka itu sehabis berkunjung ke rumah anaknya, kemudian kendaraan Toyota Kijang Kapsul tersebut pulang ke rumah berjalan bersamaan dengan anak korban (saksi) yang menggunakan sepeda motor," kata Bayu.
Saat perjalanan, anak korban atau saksi berjalan menggunakan sepeda motor lebih cepat dan tiba lebih dulu di kediaman.
Kemudian, anak korban kembali mengecek atau menyusul kembali rombongan keluarganya menyusuri jalur yang dilalui sebelumnya.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata mobil tersebut mengalami kecelakaan.
"Pengemudi Toyota Kijang Kapsul diduga berjalan terlalu ke kiri, kemudian ban belakang sudah tidak mencengkram jalan hingga akhirnya terperosok ke jurang," kata dia.
Berdasarkan hasil pengecekan, kata Bayu, posisi akhir mobil yang mengalami kecelakaan itu pada bagian sisi kiri kendaraan berada di atas dan menghadap ke arah timur.
"Kami sudah melakukan olah TKP, semoga untuk kendaraan yang mengalami kecelakaan bisa dievakuasi secepatnya," tutur Bayu.
Baca juga: VIDEO 2 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalur Pantura Subang, 4 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Negara Nagan Raya, Dua Warga Abdya Meninggal Dunia
Berawal Sopir Mobil Hendak Hindari Longsoran
Kecelakaan maut yang menewaskan seorang ibu dan dua orang anaknya di jalan Kampung Pasir Pogor, RT 02 RW 09, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Jumat (29/4/2022) berawal saat sopir mobil hendak menghindari longsoran.
Detik-detik kecelakaan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 2346 IL itu diungkap oleh Aten Sutisna (53), sopir dari mobil tersebut yang juga kepala keluarga dari korban.
Dalam insiden tersebut, Aten mengalami luka ringan pada pelipis sebelah kanan.
Ditemui di rumah duka, Aten menyebutkan ia sudah biasa melintasi jalan tersebut sehingga ia amat percaya diri bisa sampai dengan selamat.
"Padahal jalan ke sini sudah biasa, jam berapa juga. Saya terus maju meskipun enggak ada penerangan jalan, tapi lampu mobil bagus kan. Semuanya normal enggak ada apa-apa," ungkap Aten.
Peristiwa itu terjadi saat Aten dan keluarganya dalam perjalanan mudik dari Jakarta pada malam hari.
Penerangan di sepanjang jalan pun sangat minim.
Sekitar 2 kilometer sebelum sampai rumahnya, Aten merasa melihat kontur jalan menurun seperti bekas longsor.
Niat hati ingin menghindari longsoran, Aten membanting setirnya perlahan ke arah kiri.
Namun takdir berkata lain, mobil yang dikendarainya malah terjun bebas ke jurang setinggi 50 meter.
"Saya menghindari tanah itu dengan setir agak ke kiri. Saya lihat ada rumput nah saya injak itu enggak kencang. Saya sudah rem, kemudian saya ambil kanan. Waktu saya gas ternyata mobil bukannya maju malah nge-jungkel ke kiri dan jatuh ke jurang," ungkap Aten.
Benturan demi benturan Aten rasakan betul. Saat itu pula istrinya berteriak histeris sembari mengucap istigfar dan takbir.
"Istri saya teriak, Ya Allah sambil istigfar. Setiap jungkiran mobil saya sadar, saya juga istigfar terus sambil manggil anak-anak saya yang kondisinya tidur. Saya tahu di daerah itu enggak ada pohon besar. Saya tetap istigfar berharap mobil ini berhenti," jelasnya.
Hingga akhirnya, mobil tersebut berhenti jungkir balik dan mendarat di semak-semak dasar jurang. Suasana mencekam pun mulai terasa.
"Sampai kira-kira jungkiran ke berapa terbang baru berhenti. Di situ saya dengar ada suara air gemericik, ternyata sampai di kali. Saya berusaha keluar mobil, saya teriak-teriak sambil cari benda yang bisa diraih," ucap Aten.
Usai berhasil keluar dari mobil, Aten mendengar suara bocah meringkik.
Ia sadar suara itu ternyata suara anaknya paling bungsu yang selamat. Sementara istri dan dua anaknya yang lain tak ada suaranya sama sekali.
"Di situ kemudian ada warga yang turun bawa senter dan menolong saya sama keluarga. Saya diangkat termasuk dengan istri dan anak saya," tutup Aten.
Baca juga: Setelah Bebas, Diboikot Acara TV, Saipul Jamil Ambil Hikmahnya, Minta Doa Agar Diberi Kemudahan
Baca juga: Iqlima Kim Ngaku Dilecehkan Hotman Paris, Diberi Waktu 7x24 Jam hingga Ancam Lapor Polisi
Baca juga: Ini Isi Perjanjian Kerja Sama Mahkamah Syar’iyah Jantho MoU dengan Polres Aceh Besar