Berita Banda Aceh
Konsumsi Gasoline dan Elpiji di Aceh Naik
Jelang Idul Fitri, wilayah Aceh diprediksi mengalami peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Gasoline dan elpiji
Adapun tujuan dari suplai produk SMO ini adalah untuk mendukung produksi Fatty Acid Methyl Esters (FAME).
“FAME ini akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati yang mendukung kebijakan B30 dari pemerintah,” ucapnya.
Dia menjelaskan, SMO merupakan bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran antara Methanol dengan Sodium Hydroxide.
SMO digunakan sebagai katalis untuk proses transesterifikasi dengan minyak sayur dan bahan kimia lainnya untuk dijadikan FAME, yang kemudian disalurkan ke Fuel Terminal Pertamina di seluruh Indonesia sebagai bahan pencampuran Biodiesel.
“Penggunaan SMO sebagai katalis akan membantu produksi FAME di Indonesia,” ucap Taufikurachman.
Sementara itu, Region Manager Corporate Sales Sumbagut, Samuel Hamonangan Lubis, mengatakan untuk kebutuhan suplai SMO, sebanyak sepuluh iso tank telah dipesan dengan total kapasitas 225 Metric Ton (MT).
“Dengan potensial kebutuhan produk SMO sebanyak 35.000 hingga 75.000 MT dalam setahun di seluruh wilayah Sumbagut (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau) untuk suplai yang berkelanjutan,” kata Samuel.
Ia mengatakan, target kedepannya di tahun 2022 adalah adanya portofolio produk yang dijual oleh PT Pertamina Patra Niaga khususnya Corporate Sales Sumbagut untuk pasar FAME yaitu Methanol yang dapat mencapai 9.000 MT sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk B30. (mun)
Baca juga: Penyaluran Elpiji dan BBM Dievaluasi, BRIN: Harus Dikomunikasikan dengan Baik
Baca juga: Siap-siap, Menteri ESDM Ungkap Rencana Kenaikan Harga BBM Pertalite, Solar, Listrik dan Elpiji 3 Kg