Breaking News

Bagaimana Ulama Asal Hadramaut Yaman Habib Abdillah Tiba di Gayo? Ini Kisahnya Hingga Bangun Masjid

Cerita keterkaitan Habib Abdillah dengan keberadaan Masjid Asir-Asir juga disampaikan Reje Asir-Asir Ampera.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
T Said Lidansyah, turunan kelima Habib Syarif tinggal di Aceh Tengah 

Dalam pelayaran ini, lanjut Said  Lidansyah, Habib Abdillah bertemu dengan seorang turunan Arab lainnya bernama Syekh Ali, yang juga turunannya hingga sekarang ada di Belang Kolak 1 Takengon.

"Habib Abdillah tiba di Gayo setelah bertemu dengan Syekh Ali tadi," kata Said Lidansyah.

Ia tiba di Gayo jauh sebelum Belanda menjajah Gayo pada 1904.

Di Gayo, Habib Abdillah kemudian menikah dengan putri bungsu dari Habib Muhammad Jalung, bernama Syarifah Khadijah.

Habib Muhammad Jalung adalah anak dari Habib Syarif yang datang ke Gayo bersama-sama dengan Habib Yusuf, juga anak dari Habib Syarif, serta seorang lagi penghafal Alquran, Syekh Mahmud.

Habib Syarif, Habib Muhammad Jalung, dan Habib Yusuf serta Syekh Mahmud adalah ulama yang berasal dari Mekkah, Arab Saudi.

Ketika datang ke Gayo, mereka ikut didampingi istri masing-masing. Mereka ini rombongan lebih dahulu tiba di Gayo.

Habib Abdillah bin Isa Alhabsyi yang datang belakangan, kemudian  menikah dengan Syarifah, putri bungsu dari Habib Muhammad Jalung.

“Setelah menikah pasangan Habib Abdillah dan Syarifah Khadijah  pindah dari Bebesen ke  daerah yang sekarang dikenal dengan Kamar Potong  Kampung Baru, berada di tepi Sungai Pesangan.

Nah di seberangnya adalah Kampung Asir-Asir, dan kemudian berinisiatif membangun rumah ibadah di Asir-Asir, letaknya persis di lokasi Masjid Asir-Asir sekarang ini,” kata Said Lidansyah.

Saat dibangun awal, bukan langsung jadi sebuah masjid, melainkan mirip bangunan mersah dengan atap daun “serule” dan dinding kayu.

“Tapi sudah dilakukan sebagai tempat shalat berjamaah,” kata Said Lidansyah.

Di lokasi masjid itu, Habib Abdillah, juga membangun sebuah sumur, yang saat ini letak sumur berada dalam bangunan masjid.

“Banyak para peziarah datang ke masjid Asir-Asir mengambil air dari sumur itu. Para peziarah  juga ada datang dari Malaysia,” katanya.

Di era kolonialis Belanda datang ke Gayo pada1904, Habib Abdillah, pernah diangkat sebagai kadhi, menurut Said Lidansyah, Habib Abdillah adalah kadhi pertama di daerah itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved