Berita Banda Aceh
Jumlah Masyarakat Berlibur Ke Sabang Capai 3.900 Orang Per Hari Selama Lebaran
tingginya minat masyarakat untuk berliburan lebaran Idul Fitri 1443 ke Sabang, sudah terlihat pada lebaran kedua, hari Selasa (3/5/2022)
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Sebagian lagi, mereka menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor naik kpal fery.
Baca juga: Pemudik Meningkat, Penyeberangan Banda Aceh - Sabang dan Sebaliknya Ditambah, Ini Jadwalnya
Pada hari keempat lebaran Idsul Fitri, jumlah sepeda motor yang diseberangkan menggunakan kapal fery sebanyak 709 unit dan yang tiba di Perlabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh mencapai 781 unit.
Begitu juga yang membawa mobil pribadi dan truk kebutuhan pokok, pada lebaran keempat jumlah mobil yang diseberangkan ke Sabang menggunkan kpal fery sebanyak 171 unit mobil dan yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue sebanyak 196 unit.
Jumlah kenderaan yang diseberangkan ke Sabang dengan yang tiba di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lhue, hampir sama.
Hal ini, mengiindikasikan, kata Maulizan, banyak pelancong liburan lebaran Idul Fitri yang tidak menginap di Sabang, karena tak dpat tempat penginapan, akibat terbatatasnya ketersediaan penginapan di sana.
Pengamat Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Rustam Effendi yang dimintai tanggapannya mengatakan, kenapa setiap ada hari lbur panjang, orang banyak yang pergi ke Sabang.
Karena pemandangan Laut Sabang, sangat indah yang membuat orang tidak akan pernah bosan dan melupakan berkunjung ke daerah wisata itu.
Kelemahan dari daerah wisata Kota Sabang itu, menurut Rustam Effendi, jumlah penginapannya masih sedikit.
Tapi, jika jumlah penginapan di Kota Sabang, mampu menampung 3.000 orang pengunjung, seperti pada liburan Lebaran Idul Fitri ini, maka jumlah orang yang kembali pada masa liburan lebaran ini, akan jauh berbeda dengan jumlah yang berangkat.
Baca juga: Link Siaran Langsung SEA Games: Timnas U23 Vietnam vs Indonesia, Janji Klok Menang dan Cetak Gol
Itu artinya, banyak orang yang berkunjung ke Sabang, karena tidak dapat tempat penginapan, mereka pulang hari.
Padahal, kalau tempat penginapannya banyak, mereka akan berada di Kota Sabang, dua sampai tiga hari, baru pulang.
Kota Sabang, kata Rustam Effendi, sudah terkenal sejak zaman Kerajaan Sultan Iskandar Muda, sebagai Kota Pelabuhan, Dagang dan Wisata, serta lainnya.
Kehadiran BPKS, hendaknya membangun dan memotivasi pengusaha lokal untuk membangun fasilitas akomodasi wisata, supaya pada saat liburan lebaran seperti ini, jumlah wisatawan yang menginap di Kota Sabang, menjadi lebih banyak.
“Dan itu akan menjadi nilai tambah bagi peningkatan pendapatan masyarakat Sabang, terutama bagi penyedia wisata kuliner, jasa transportasi dan lainnya,” ujar Rustam Effendi.(*)
Baca juga: Shin Tae-yong Marah! Timnas Indonesia Diberi Lapangan Latihan Jelek: Lebih Buruk dari Lapangan SD