Berita Banda Aceh
Selama Mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, 31 Orang di Aceh Meninggal Lakalantas, Ini Rinciannya
Jumlah tersebut sesuai data kecelakaan lalu lintas Ditlantas Polda Aceh 25 April - 5 Mei 2022.
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Jumlah tersebut sesuai data kecelakaan lalu lintas Ditlantas Polda Aceh 25 April - 5 Mei 2022.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 31 orang di Aceh meninggal dunia di jalan raya akibat kecelakaan lalulintas atau lakalantas selama mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Jumlah tersebut sesuai data kecelakaan lalu lintas Ditlantas Polda Aceh 25 April - 5 Mei 2022.
Data ini diperoleh Serambinews.com dari Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, Jumat (6/5/2022).
“Kasus meninggal dunia sebanyak 31 orang,” kata Kombes Pol Dicky Sondani kepada Serambinews.com.
Korban meninggal terbanyak di wilayah hukum Polres Aceh Timur. Dari delapan jumlah kecelakaan yang terjadi di sana, enam meninggal dunia.
Selanjutnya, di wilayah hukum Polres Bireuen telah terjadi 13 kasus kecelakaan dengan total korban meninggal lima orang.
Sedangkan Pidie, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Nagan Raya masing-masing tiga orang meninggal dunia.
Kemudian di Aceh Besar, Pidie Jaya, Langsa, Aceh Selatan, Subulussalam, Bener Meriah, masing-masing 1 orang. “Aceh Tamiang 2 orang,” katanya.
Dicky Sondani juga mengupadate jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat 2022 sejak 25 April hingga Kamis 5 Mei 2022 sebanyak 78 kasus.
“Tambah 1 kasus yang bus pelangi dengan mobil pribadi di Seunapet Seulawah hari ini (kemarin-red). Hari ini satu kasus saja,” katanya.
Sedangkan jumlah korban luka berat 5 orang, dan luka ringan 118 orang, dan kerugian materil akibat kecelakaan di jalan raya sebesar Rp 113.100.000.
Dirlantas mengatakan pihaknya terus mengimbau masyarakat yang menggunakan kendaraan, baik sepeda motor, mobil pribadi, maupun angkutan umum untuk menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.
Dirlantas mengatakan dari hasil analisis pihaknya faktor penyebab kecelakaan saat arus mudik Lebaran adalah faktor manusia.
“Hal ini dianggap adalah faktor paling rawan terjadinya kecelakaan. Kurangnya disiplin pengendara dan tidak patuh pada aturan lalulintas,” katanya.