Pendaftaran Calon Ketua Kadin Aceh Sudah Dibuka hingga 24 Mei 2022, Uang Kontribusi Rp 500 Juta

Pendaftaran calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh sudah dibuka sejak 24 April hingga 24 Mei 2022

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Pelaksana Musprov Ke-7 Kadin Aceh, Muhammad Mada atau akrab disapa Cek Mada 

Laporan Mawaddatul Husna I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pendaftaran calon Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh sudah dibuka sejak 24 April hingga 24 Mei 2022.

Pendaftaran dapat dilakukan langsung di Kantor Kadin Aceh yang beralamat di Jalan Taman Makam Pahlawan Nomor 1, Ateuk Bale Saudagar Aceh, Ateuk Pahlawan, Baiturrahman, Banda Aceh.

"Bagi siapa saja dipersilakan untuk mendaftar langsung ke Kantor Kadin Aceh dengan menunjukkan Kartu Anggota Kadin. Sementara yang lainnya diproses saat pengembalian formulir," kata Ketua Pelaksana Musprov Ke-7 Kadin Aceh, Muhammad Mada atau akrab disapa Cek Mada kepada Serambinews.com, Minggu (8/5/2022).

Sementara terkait uang kontribusi bagi calon ketua, kata Cek Mada, sudah ditetapkan sebesar Rp 500 juta.

Dalam hal ini Kadin tidak mempunyai dana untuk melaksanakan Musprov tersebut, karena untuk pelaksanaannya memerlukan dana besar.

"Jadi para kandidat yang lolos sebagai calon ketua yang ikut mendaftar sebagai calon wajib memberi kontribusi yang sifatnya hangus," sebutnya 

Baca juga: Musda Kadin Aceh Digelar Juni 2022, Uang Partisipasi Rp 500 Juta

Ia berharap siapapun yang menjadi ketua nanti dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan dapat berperan untuk menumbuhkan perekonomian yang lebih bagus di Aceh. 

Sementara secara terpisah, Pengusaha yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Hiswana Migas Aceh, H Nahrawi Noerdin menyampaikan menjelang Musyawarah VII Kadin Wilayah Aceh yang akan dilaksanakan pada akhir Mei 2022 mendatang, dimana salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum dan pengurus definitif yang baru.

Kalangan pengusaha di Aceh berharap Ketua Umum terpilih dan jajaran pengurusnya nanti diharapkan benar-benar memiliki kemampuan dan keinginan kuat untuk membangun ekonomi Aceh ke arah yang lebih baik. 

Menurutnya, Kadin Aceh harus berada di garda terdepan untuk mengambil peran utama dalam pembangunan ekonomi Aceh.

Karena itu, menurut pria yang diketahui pernah mencalonkan diri sebagai salah satu calon ketua umum Kadin Aceh beberapa tahun lalu itu, Kadin sebaiknya dipimpin oleh sosok yang benar-benar memiliki jiwa entrepreneur.

Baca juga: Uang Naik Calon Ketua Kadin Rp 1 M, Tak Mau Muncul Kandidat Abal-abal

"Kadin harus menjadi lokomotif pembangunan ekonomi Aceh yang bisa membawa gerbong kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Karenanya Kadin kedepan harus dipimpin oleh orang yang benar-benar mampu melihat potensi ekonomi kita dan memiliki ide-ide kreatif yang inovatif untuk memanfaatkannya.

Dan yang tidak kalah penting, sosok ketua Kadin tersebut harus mampu mendorong semua pelaku usaha di Aceh untuk mengembangkan diri dan adaptif terhadap perubahan global," kata Nahrawi.

“Tentu itu sebuah kerja besar. Karenanya kita butuh sosok entrepreneur sejati yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis luas.

Karena untuk membangun Aceh, kita tidak bisa sendirian dan hanya berharap pada anggaran pemerintah.

Kita butuh kerjasama dengan kalangan investor dan pebisnis nasional, bahkan manca negara.

Jadi sosok yang memimpin Kadin memang harus punya kapasitas untuk itu. Bukan yang cilek-cilek dan hanya berfikir untuk menggarap proyek-proyek yang dianggarkan pemerintah," sambungnya.  

Nahrawi juga menambahkan harapannya agar Kadin kedepan benar-benar menjadi rumah bagi pelaku usaha di Aceh.

Harus benar-benar menjadi wadah yang menampung dan mengayomi semua pelaku usaha di Aceh. 

"Kadin harus peduli dan memperjuangkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Wajah Kadin jangan eksklusif tapi harus inklusif, sehingga mampu menggerakkan semua potensi,” papar Nahrawi. 

Baca juga: Pengusaha Sukses CEO Trans Continent, Ismail Rasyid Siap Maju Menuju Ketua KADIN Aceh

Ketika disinggung tentang biaya mahar pendaftaran yang mencapai Rp 500 juta, Nahrawi mengatakan bahwa hal itu menjadi urusan panitia dan dirinya tidak ingin mengomentari lebih jauh. 

“Bagi pebisnis yang berminat menjadi ketua tentu uang pendaftaran dengan jumlah tersebut akan dipenuhi.

Tapi apakah ia punya visi, misi, dan program-program implementif yang benar-benar bisa menjadikan Kadin sebagai lokomotoif bagi pembangunan ekonomi Aceh?

Menurut saya hal itu justru yang paling penting. Sanggup bayar mahar, tapi tidak punya kapasitas untuk berfikir bagaimana membangun ekonomi Aceh. Ya sia-sia aja ujungnya," demikian Nahrawi Noerdin. (*)

Baca juga: Terlalu Cinta & Tak Mau Pisah, Pria Tua Ini Simpan Mayat Istri Selama 21 Tahun, Dibaringkan Sekamar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved