Berita Luar Negeri
Terlalu Cinta & Tak Mau Pisah, Pria Tua Ini Simpan Mayat Istri Selama 21 Tahun, Dibaringkan Sekamar
Sampai-sampai karena tak kuat menahan rindu, Charn mengaku setiap hari dia mengajak peti mati berisi mayat istrinya itu berbicara, seolah-olah merasa
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Kisah cinta seorang pria tua asal Bangkok, Thailand baru-baru ini berhasil menarik perhatian dunia maya.
Pria itu menyimpan tubuh istrinya yang sudah meninggal dunia sejak 21 tahun lalu.
Mayat tersebut disimpan di dalam rumah yang dia tinggali.
Selama dalam kurun waktu itu pula, pria tersebut telah hidup dengan jasad istrinya.
Kisah romantis namun tragis itu dialami oleh Charn Janwatchkal (72).
Yayasan Phet Kasem Bangkok yang membagikan cerita kehidupan Charn melalui akun Facebooknya pada Sabtu (30/4/2022) lalu menyebutkan, bahwa pria yang hidup bersama dengan mayas istri selama 21 tahun itu merupakan seorang pensiunan perwira militer berpangkat letnan.
Ia dan istrinya sudah lama hidup bersama hingga memiliki 2 orang putra yang juga sudah berkeluarga.
Baca juga: Kisah Miris Pria di Sukabumi, Niat Bantu Urai Kemacetan Malah Dianiaya Pengendara Mobil
Kehidupan Charn semula bahagia, hingga pada 2021, sang istri meninggal dunia karena penyakit bawaan yang dideritanya.
Istrinya meninggal di rumah sakit, namun Charn tidak langsung menyelesaikan proses kremasi terhadap jenazah orang tersayangnya itu.
Ia justru memutuskan membawa pulang mayat istrinya ke rumah untuk disimpan.
Dilaporkan The Straitstimes, Jumat (6/5/2022), rumah yang dihuni oleh Charn sebenarnya bukanlah rumah yang layak huni.
Pasangan itu dulu tinggal bersama dua putra mereka.

Namun kerena keputusannya untuk tetap menyimpan mayat istrinya di rumah, anak-anaknya akhirnya pergi meninggalkan rumah.
Charn tinggal di gubuk kecil yang dibangun di atas lahan seluas 780 meter, di sub-distrik Tha Reng, Distrik Bang Kehn, Bangkok.
Kondisi rumahnya juga cukup memprihatinkan.
Baca juga: Kisah Anak Bocor Ginjal, Awal Ramadhan Meninggal Mamanya, Pada Idul Fitri Susul Ibu
Baca juga: Kisah Gadis Ditinggal Ibunya Kembali ke Indonesia, Rohana Akhirnya Dapat Kewarganegaraan Malaysia
Disebutkan, kondisi rumah Charn mirip seperti sebuah gudang penyimpanan, dengan pintu dan jendeka yang sudah terlepas bahkan tanpa listrik dan air.
Kebutuhan air sehari-hari lelaki tua itu diperoleh dari tetangganya.
"Ketika istri pria itu masih hidup, mereka telah merencanakan untuk membangun rumah yang lebih besar, tetapi kontraktornya melarikan diri setelah dia menerima pembayaran pertama,"
"Setelah istrinya meninggal, Mr Charn tidak tertarik lagi untuk mengejar pembangunan," ujar seorang pengacara seperti dikutip dari The Straitstimes, Minggu (8/5/2022).
Selama 21 tahun ini, Charn menghabiskan sisa hidupnya untuk merawat mayat istrinya.
Pada siang hari, ia beristirahat dengan kucing dan anjingnya di sebuah ruang kecil di samping rumah.
Pada malam hari, dia tidur di samping peti mati istrinya di sebuah ruangan yang dulunya adalah tempat penyimpanan.
Adapun alasan Charn tidak bisa merelakan tubuh istrinya di rumah lantaran dia sangat mencintai belahan jiwanya itu dan tidak ingin berpisah.
Baca juga: Kisah Farhan, Berlebaran di Kampung Berujung Dibunuh Secara Sadis Oleh Teman,Pelakunya Ikut Shalati
Sampai-sampai karena tak kuat menahan rindu, Charn mengaku setiap hari dia mengajak peti mati berisi mayat istrinya itu berbicara, seolah-olah merasa istrinya tersebut masih hidup.
Dia juga mengatakan berniat untuk tinggal bersama mayatnya sampai dia meninggal.
Namun pria Thailand itu akhirnya menyadari, tidak akan ada orang yang mengadakan pemakaman yang layak untuk istrinya apabila dia telah tiada.
Pada 29 April 2022 lalu, Charn akhirnya memutuskan meminta bantuan Yayasan Phet Kasem Bangkok untuk memeberikan peristirahatan terakhir pada istrinya.
Kabar tersebut membuat perwakilan yayasan tadi kaget.
Mereka sama sekali tidak tahu tentang keberadaan mayat istri Charn di rumahnya.
Padahal, perwaklian organisasi telah berkali-kali mengunjungi rumah Charn selama 2 bulan terakhir untuk membantu kondisi perekonomiannya.
Keesokan harinya, upacara kremasi jenazah istri Charn pun akhirnya dilakukan.
Pemandangan mengharukan ini disiarkan secara langsung lewat Facebook hingga menyita perhatian banyak orang.
Baca juga: Istri Tewas Dipukuli Suami, Gara-gara Masakan Buatan Korban Terlalu Banyak Garam alias Keasinan
Charn terlihat sangat sedih saat membantu mengangkat peti mati istrinya keluar dari rumah.
Ia menangis terisak-isak mengucapkan selamat tinggal pada peti mati istrinya.
"Bu, kamu hanya pergi untuk urusan singkat dan kamu akan kembali ke rumah lagi,"
"Tidak akan lama, aku janji." ujar Charn seperti dikutip dari Mirror.co.uk.
Cuplikan kata-kata terakhir Charn kepada istrinya itu sontak viral di media sosial.
Baca juga: Kasihan Pelayan Restoran Ini, Banyak Makanan Sudah Disiapkan, Pemesan tak Datang
Sesuai janjinya, pada hari berikutnya, dia mengumpulkan sisa-sisa kremasi dan meletakkannya di kain putih dan membawanya pulang untuk ditempatkan di ruangan yang sama yang kini telah dibersihkan dan diperbaiki.
Meski menyimpan tubuh istrinya selama lebih dari 20 tahun, Charn tidak dikenakan tindakan hukum.
Dia telah mendaftarkan kematian istrinya sejak 2001, sehingga tidak dianggap telah menyembunyikan mayat. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Baca juga: Kisah Pria Tua Makan Sendirian di Restoran, Pesan 8 Porsi Makanan,Pelanggan Lain Menangis Melihatnya