Mesir dan Qatar Godok Proposal Pelucutan Senjata Hamas, dan Kesepakatan Pembebasan Sandera 

SERAMBINEWS.COM - Mediator Mesir dan Qatar sedang menggarap proposal kesepakatan sandera baru yang akan mencakup pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, sekaligus dengan imbalan diakhirinya perang dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, The Associated Press melaporkan pada Jumat, mengutip dua pejabat Arab.

Salah satu narasumber terlibat langsung dalam upaya mediasi, dan narasumber lainnya telah diberi pengarahan mengenai diskusi tersebut. 

Upaya proposal baru ini mendapat dukungan dari monarki-monarki besar di Teluk Arab.

Monarki-monarki tersebut memiliki kekhawatiran akan terjadinya destabilisasi regional lebih lanjut jika Israel kembali menduduki Jalur Gaza sepenuhnya, kata para pejabat.

Proposal tersebut belum difinalisasi. Salah satu isu kontroversial yang akan dibahas adalah pelucutan senjata Hamas. 

Diskusi saat ini berpusat pada "pembekuan" persenjataan Hamas agar Hamas dapat menyimpannya tetapi tidak menggunakannya. Kerangka kerja ini juga menyerukan Hamas untuk melepaskan kekuasaannya atas Gaza.

Kerangka kerja baru ini mengusulkan agar komite Palestina-Arab menjalankan Gaza dan mengawasi upaya rekonstruksi hingga pemerintahan Palestina baru dengan kepolisian terbentuk.

Kepolisian akan dilatih oleh dua sekutu AS di Timur Tengah. Menurut salah satu pejabat, peran sekutu AS tersebut masih belum jelas.

AS telah diberi pengarahan tentang parameter kerangka kerja ini, menurut pejabat kedua.

Kabinet Keamanan memutuskan untuk memperluas operasi di Gaza

Kabinet Keamanan Israel pada hari Jumat menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza.

Beberapa anggota Kabinet Keamanan Israel, yang berbicara dengan The Jerusalem Post setelah keputusan melancarkan operasi perebutan Kota Gaza, mengakui bahwa rencana tersebut kemungkinan besar tidak akan menyebabkan kekalahan Hamas atau pemulangan para sandera.

Terdapat 50 sandera Israel yang tersisa di Jalur Gaza, dengan 20 di antaranya diperkirakan masih hidup.(*)