Kesehatan
Banyak Makan Selama Lebaran, Berat Badan Naik, Waspada Penyakit
Berlebaran selama dua hari, ditambah lagi libur panjang, dan bisa mudik untuk bertemu kerabat di kampung, tak lepas dengan kebiasaan makan bersama
Banyak Makan Selama Lebaran, Berat Badan Naik, Waspada Penyakit
SERAMBINEWS.COM - Selama lebaran Idul Fitri sudah menjadi kebiasaan saling mengunjungi.
Aneka makan disediakan untuk dimakan para tamu.
Karena banyak rumah untuk bertamu.
Maka sudah dipastikan akan makan aneka makanan dan minum.
Karena berlebaran adalah saat paling dinanti untuk bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat.
Apalagi, setelah dua tahun mengalami pandemi covid-19 yang membuat kita tidak bisa pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga.
Berlebaran selama dua hari, ditambah lagi libur panjang, dan bisa mudik untuk bertemu kerabat di kampung, pastinya tidak lepas dengan kebiasaan makan bersama.
Tentu menyenangkan bisa menikmati hidangan yang enak dan menarik. Tetapi, perlu diingat bahwa makan berlebihan dan kurang bergerak dapat menyebabkan berat badan bertambah dan berisiko terserang penyakit.
Baca juga: 7 Tips Agar Berat Badan tak Naik Drastis Usai Lebaran, Berhenti Makan Sebelum Kenyang Hingga Puasa
Bagi yang sudah memiliki penyakit penyerta dapat berpotensi memperparah kondisinya dan mengakibatkan kematian.
Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus mengatakan bahwa meningkatnya berat badan utamanya disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Saat berlebaran biasanya tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta masih banyak lagi.
Pun waktu bulan puasa banyak juga yang berbuka dengan menyantap makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.
Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis.
Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan lebaran.