Puasa Syawal
Bayar Utang Puasa Ramadhan atau Kerjakan Puasa Syawal? Mana yang Lebih Dahulu Ditunaikan
Di samping puasa Syawal, umat muslim juga dikenakan kewajiban membayar utang puasa bagi mereka yang melewatkan puasa Ramadan karena kendala syar'i.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Salah satu contoh yang tidak bisa menunaikan ibadah secara penuh di bulan Ramadhan adalah kaum wanita, sebab setiap wanita akan mengalami haid setiap bulannya.
SERAMBINEWS.COM - Puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan adalah wajib.
Namun sayangnya tidak semua umat muslim bisa menjalankan secara penuh ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Salah satu contoh yang tidak bisa menunaikan ibadah secara penuh di bulan Ramadhan adalah kaum wanita, sebab setiap wanita akan mengalami haid setiap bulannya.
Tak hanya itu, orang yang melakukan safar atau perjalanan jauh pun Allah berikan keringanan untuk tidak menunaikan puasa di bulan Ramadhan.
Misalnya orang yang sedang safar, sedang mengalami sakit berat, ibu yang sedang menyusui atau ibu yang sedang melahirkan.
Muncullah permasalahan tentang pelaksanaan puasa Syawal, apakah harus menunaikan qadha puasa atau membayar utang puasa terlebih dahulu atau boleh menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
Manakah yang lebih dahulu dikerjakan?
Usai menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ada satu ibadah yang apabila dilakukan akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Ibadah yang dimaksud adalah puasa Syawal.
Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal tapi Belum Bayar Utang Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dijalankan selama 6 hari setelah bulan Ramadhan.
Dalam hadis riwayat muslim, Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun.
Di samping puasa Syawal, umat muslim juga dikenakan kewajiban membayar utang puasa bagi mereka yang melewatkan puasa Ramadan karena kendala syar'i tertentu.
Seperti kendala haid atau kondisi hamil dan menyusui bagi perempuan, sakit, maupun kondisi dalam perjalanan.
Lantas, manakah yang lebih dahulu dikerjakan jika memiliki hutang puasa Ramadhan? Apakah qadha puasa terlebih dahulu atau menjalankan puasa Syawal?
Dilansir dari laman Dompetdhuafa.org, dalam hal ini yang paling utama adalah wajib menjalankan puasa qadha terlebih baru menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan Ramadhan.
Baca juga: Luar Biasa Inilah 7 Manfaat Puasa Syawal, Penyempurna Ibadah Puasa hingga Dijauhkan dari Api Neraka
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (H.R Muslim).
Kata “kemudian” dalam hadits di atas dimaknai oleh para ulama sebagai urutan untuk menjalankannya.
Selain itu disebabkan bahwa hukum menjalankan ibadah qadha adalah wajib.
Sedangkan puasa 6 hari di bulan syawal adalah sunnah, maka diwajibkan untuk mendahulukan yang wajib daripada yang sunnah.
Namun ada keringanan bagi seorang muslim yang memiliki udzur syar’i, seperti sedang safar di bulan Syawal sehingga tidak sempat menjalankan qadha terlebih dahulu sementara bulan Syawal sudah mau berakhir, maka hal itu tetap diperbolehkan berdasarkan perkataan Aisyah dalam sebuah hadits:
“Aku masih memiliki hutang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.” (H.R Bukhari & Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa bolehnya menunda ibadah qadha apabila ada udzur syar’i.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari, Ini 5 Keutamaan Puasa Syawal Menurut Sunnah, Ganjaran 10 Kali Lipat
7 Manfaat Puasa Syawal, Penyempurna Ibadah Puasa hingga Dijauhkan dari Api Neraka
Puasa Syawal memiliki manfaat yang sangat besar dibandingkan ibadah puasa sunnah lainnya, salah satunya keutamaan puasa Syawal adalah sebagai penyempurna ibadah hingga dijauhkan dari api neraka.
Puasa Syawal adalah puasa yang dijalankan pada bulan Syawal, sesudah bulan Ramadhan.
Bulan Syawal merupakan bulan di mana umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri setelah selesai menjalankan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh.
Tak hanya Idul Fitri, bulan syawal memiliki keutamaan lainnya yaitu ibadah puasa atau sering disebut sebagai puasa Syawal.
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan.
Pasalnya di bulan ini, banyak masyarakat yang masih bereuforia dengan suasana Idul Fitri, tentu saja ini menjadi godaan tersendiri.
Baca juga: 7 Tips Agar Berat Badan tak Naik Drastis Usai Lebaran, Berhenti Makan Sebelum Kenyang Hingga Puasa
Cara melakukan puasa Syawal adalah dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal.
6 hari tersebut boleh dilaksanakan secara berturut-turut maupun secara terpisah-pisah.
Ibadah ini bisa dilakukan di awal bulan, pertengahan bulan maupun akhir bulan.
Dengan kemudahan yang ada dan besarnya keutamaan puasa di bulan Syawal membuat ibadah ini sayang untuk di lewatkan.
Dilansir dari laman Dompetdhuafa.org pada Senin (9/5/2022), berikut manfaat puasa 6 hari di bulan Syawal yang dapat memotivasi untuk menjalankannya:
Manfaat Puasa Syawal
1. Mendapatkan Pahala Satu Tahun Penuh
Manfaat puasa Syawal yang pertama ialah mendapatkan ganjaran ibadah puasa selama satu tahun penuh.
Dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan oleh puasa 6 hari di bulan Syawal pahalanya sama dengan menjalanka ibadah puasa sepanjang tahun.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (H.R Muslim).
2. Menyempurnakan Ibadah Puasa Wajib
Puasa sunnah di bulan Syawal memiliki keutamaan yang begitu mulia.
Ketika menjalankan suatu ibadah seringkali manusia melakukan beberapa kesalahan atau kelalaian yang menyebabkan ketidaksempurnaan ibadah tersebut.
Jika dalam shalat wajib ada shalat rawatib yang berfungsi untuk menyempurnakan ibadah, pada ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan terdapat ibadah yang juga dapat menyempurnakan kekurangan yang ada padanya yaitu ibadah puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
3. Tanda Diterimanya Amal
Sebuah kaidah dalam agama Islam yaitu ciri diterimanya amal adalah dengan menjalankan amalan berikutnya.
Dengan demikian menjalankan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal adalah salah satu bentuk tanda diterimanya amalan-amalan seseorang di bulan Ramadhan.
“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)
4. Mendapat Ganjaran Pahala 10 Kali Lipat
“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.
(Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal.)” (H.R Ibnu Majah).
Hadits tersebut menjalaskan bahwa balasan orang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan syawal sama dengan berpuasa selama satu tahun.
Dengan demikian besaran balasan dari amalan puasa 6 hari di bulan Syawal ini adalah 10 kali lipat.
Puasa ramadhan selama 30 hari terhitung amalan puasa selama 300 hari, puasa Syawal selama 6 hari terhitung amalan puasa selama 60 hari.
5. Tercapainya Tujuan dari Ibadah Ramadhan
Bulan Ramadhan yang terletak satu bulan persis sebelum bulan Syawal merupakan bulan dengan penuh amalan-amalan kebaikan. Allah menjelaskan bahwa tujuan dari ibadah di bulan Ramadhan adalah menjadi manusia yang bertakwa.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S Al-Baqarah: 183).
Berpuasa di bulan Syawal adalah bentuk Ikhtiar seorang muslim.
Tujuannya untuk menjadi manusia yang bertakwa selepas kepergian bulan Ramadhan.
6. Dijauhkan dari Api Neraka
Neraka adalah tempat yang Allah siapkan bagi makhluk-Nya yang membangkang atas segala perintah maupun larangan-Nya.
Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang mau dan sanggup untuk masuk ke dalam Neraka.
Masuk ke dalam neraka adalah kerugian dan kehinaan yang begitu besar. Hal tersebut Allah firmankan dalam sebuah ayat berikut:
“Ya Rabb kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang alim seorang penolong pun.” (Q.S Ali Imran: 192).
Salah satu manfaat atau fungsi puasa Syawal adalah menjauhkan diri dari api neraka.
Puasa Syawal adalah bentuk ikhtiar seorang hamba untuk menjalankan segala perintah-Nya. Puasa Syawal masuk dalam keumuman hadits berikut:
“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan.” (H.R Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan tentang orang yang berpuasa selama satu hari, berpuasa selama 6 hari berarti memiliki keutamaan yang jauh lebih besar.
Betapa besarnya karunia Allah yang membalas kebaikan hamba-Nya berkali-kali lipat lebih besar daripada yang hamba-Nya kerjakan.
7. Ibadah Sunnah Berpahala Wajib
Salah satu manfaat puasa 6 hari di bulan Syawal adalah mendapatkan pahala wajib dari ibadah sunnah.
Berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, kemudian dilanjutkan puasa di bulan Syawal nilainya adalah sama dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
Pahala puasa selama satu tahun penuh tersebut dijelaskan oleh para ulama Syafi’iyah dan Hanabilah adalah bukan pahala sunnah, melainkan senilai satu tahun pahala wajib.
Inilah salah satu keistimewaan bulan Syawal yang tidak ada pada ibadah puasa sunnah lainnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Banyak Makan Selama Lebaran, Berat Badan Naik, Waspada Penyakit
Baca juga: Pesan Wanita Open BO, Pria Ini Malah Diperas hingga Rp 9,1 Juta, Korban Lapor Polisi
Baca juga: Belum Ada Kesepakatan Damai, Warga Aceh yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution Lebaran di Penjara