Internasional
Kolombo Kembali Tenang, Seusai Kerusuhan Menewaskan Tujuh Orang dan Ratusan Lainnya Terluka
Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo kembali tenang pada Selasa (10/5/2022) seusai kerusuhan berdarah menewaskan tujuh orang dan melukai ratusan lainnya.
Krisis ekonomi Sri Lanka yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul pandemi yang berdampak pada pendapatan utama.
Sehingga, menyebabkan kenaikan harga minyak dan pemotongan pajak oleh pemerintah Presiden Gotabaya Rajapaksa, adik laki-laki perdana menteri.
Setelah devaluasi mata uang, ia telah meminta bantuan kepada pemberi pinjaman multilateral seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Baca juga: Partai Oposisi Sri Lanka Umumkan Mosi Tidak Percaya, Kini Bergerak Gulingkan Perdana Menteri
Mantan menteri keuangan Ali Sabry, yang mengundurkan diri bersama dengan anggota kabinet Rajapaksa lainnya, mengatakan cadangan devisa yang dapat digunakan hanya mencapai $50 juta
Kekurangan bahan bakar, makanan dan obat-obatan telah membawa orang-orang turun ke jalan dalam lebih dari sebulan dari protes yang berlangsung besar sampai minggu ini.(*)