Internasional
Pemilu Filipina Ricuh, 3 Sekuriti TPS Tewas Ditembak
Kericuhan terjadi pada salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah bergejolak Filipina selatan, yang menewaskan tiga sekuriti
32 dua korban adalah jurnalis yang meliput bentrokan tersebut, menjadikan serangan itu juga yang paling mematikan dalam catatan terhadap profesional media.
Pengenalan pemungutan suara elektronik pada tahun 2010 telah mempersulit kecurangan suara meluas, yang secara historis mengganggu pemilihan umum Filipina.
Tapi Marcos Junior, yang masih bersikeras dia ditipu dalam kemenangan pemilihan wakil presiden tahun 2016 lalu, telah memperingatkan kecurangan pemilu dalam jajak pendapat ini dan mendesak para pendukungnya untuk waspada.
"Kami akan menang selama Anda tetap terjaga pada Senin (9/5/2022), sehingga tidak akan ada tragedi lain," kata Marcos Junior kepada ratusan ribu pendukungnya pada kampanye terakhirnya pada Sabtu (7/5/2022).
"Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi jika kita berhenti memperhatikan," tutupnya. (kompas.com)
Baca juga: Kehidupan Suku Agta di Pedalaman Hutan Filipina, Seperempat Populasi Pria Dimangsa Ular Raksasa
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tarik Diri dari Pencalonannya Menjadi Senator