Berita Bireuen
Siti Azura SPd, P3K Termuda Bireuen
Siti Azura SPd merupakan ahli pratama guru pendidikan khusus tempat tugas Sekolah Luar Biasa (SLB) Terpadu Bireuen.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sebanyak 105 guru yang lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Bireuen, Selasa (10/05/2022) menandatangani perjanjian kerja untuk dua tahun ke depan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Wilayah Bireuen, mereka akan menjadi guru di sejumlah SLB, SMK dan SMA. Para guru P3K umumnya sudah berusia lanjut ada yang kelahiran paling tua kelahiran tahun 1965 dan paling muda kelahiran 1966 lalu.
Data diperoleh Serambinews.com, lulusan paling muda atas nama Siti Azura SPd sebagai ahli pratama guru pendidikan khusus tempat tugas Sekolah Luar Biasa (SLB) Terpadu Bireuen.
Siti Azura yang lahir 18 Januari 1996 lalu kepada Serambinews.com adalah lulusan jurusan pendidikan khusus Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2019 lalu, setelah lulus menjadi guru honorer di SLB Vokasional Muhammadiyah Bireuen. Anak keempat dari lima bersaudara.
pasangan Mahzibah dan Mahyiddin warga Juli Bireuen tahun lalu mengikuti seleksi P3K dan memperoleh nilai passing grade. “Saya menjadi guru honor selama tiga tahun dan Alhamdulillah saat ujian P3K dapat nilai bagus,” ujarnya.
Menjawab Serambinews.com, pilihan mengikuti program studi pendidikan khusus di Jakarta, Siti Azura mengatakan, awalnya mengikuti seleksi di UIN Ar Raniry dan lulus sempat kuliah sampai semester tiga.
Setelah itu, Pemda Aceh membuka program beasiswa, ia mengikuti seleksi memilih jurusan pendidikan khusus dan mendapat bantuan beasiswa dan lulus tepat waktu.
“Setelah lulus melamar menjadi guru honor untuk anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Muhammadiyah,” ujarnya.
Menjawab Serambinews.com motivasi menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Siti Azura mengaku sangat tertarik membantu dan mengajarkan mereka anak-anak yang berkebutuhan khusus dan dalam proses belajar mengajar menurutnya saat belajar sangat enjoy dan menambah semangat untuk terus mengajari mereka.
“Dulunya, ibu saya juga lulusan pendidikan khusus, sehingga saya juga tertarik mengikuti jejak ibu dengan membantu dan mendidik mereka,” ujarnya.
Ditambahkan, anak-anak berkebutuhan khusus semasih menjadi guru honor memberikan semangat untuk terus bersama mereka setiap hari, setelah menjadi guru P3K ia bertugas di SLB Terpadu Cot Gapu Bireuen yang kompleksnya di Cot Ijue, Peusangan, Bireuen.(*)
Baca juga: 105 Guru Tenaga P3K Bireuen Tandatangani Perjanjian Kerja