Internasional
Inggris Jantuhkan Sanksi ke Nyonya, Mantan Istri dan Sepupu Vladimir Putin, Termasuk Seorang Nenek
Pemerintah Inggris, Jumat (13/5/2022) menjatuhkan sanksi kepada Alina Kabaeva , pesenam juara Olimpiade yang diduga kekasih lama Vladimir Putin.
Sebuah petisi yang mendapat lebih dari 70.000 tanda tangan telah beredar, menyerukan pengusirannya dari Swiss.
“Meskipun perang saat ini, Swiss terus menjadi tuan rumah kaki tangan rezim Putin,” bunyi petisi tersebut.
Tidak jelas saat ini apakah Kabaeva memang berada di Swiss.
Dia terlihat bulan lalu di sebuah acara senam di Moskow, menurut foto yang diposting Ekaterina Sirotina, pelatih kepala tim senam ritmik nasional junior Rusia di Instagram.
Dan terlepas dari sejauh mana rumor hubungan romantisnya, Kabaeva telah diperkaya oleh pekerjaannya untuk rezim dan tampaknya mendorong propaganda pro-Kremlin dan pro-perang sendiri.
Baca juga: China Akan Melindungi Aset Luar Negeri, Khawatir AS Menjatuhkan Sanksi Seperti Rusia
Bulan lalu, dia berdiri di depan poster yang menunjukkan logo "Z", simbol dukungan untuk perang Rusia di Ukraina, untuk menyampaikan sambutan di acara senam.
“Setiap keluarga memiliki kisah terkait perang, dan kita harus meneruskan kisah ini ke generasi berikutnya,” kata Kabaeva.
“Kami hanya akan menang dari ini," tambahnya.
Putin mungkin tidak memiliki pihak netral di Swiss untuk melindungi wanita simpanannya, meskipun negara itu cenderung menyatakan netralitas.
Swiss telah bergabung dengan negara-negara Eropa dan Barat lainnya untuk memberikan sanksi kepada Rusia dan menerapkan tindakan hukuman.
MeskipunJacques Pitteloud, duta besar Swiss untuk AS, mengatakan negaranya akan mempertahankan definisi hukum tentang netralitas.
Swiss telah memberi sanksi kepada ratusan orang Rusia sejak perang dimulai, termasuk dua putri Putin, jadi tampaknya orang-orang terkasih tidak lepas dari meja.
Kedutaan Swiss di AS tidak segera membalas permintaan komentar.(*)