Ketua MES Aceh Buka Rakerwil dan Seminar Nasional di Sabang

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh Aminullah Usman SE Ak MM membuka secara resmi Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Seminar Nasional kedua di Aula Mars Resort Hotel Anoe Itam, Kota Sabang, yang turut dihadiri Wakil Bupati Pidie, Fadhullah TM Daud ST bersama Wakil Bupati Pidie Jaya (Pijay) Dr H Said Mulyadi SE MSi serta ratusan peserta lainnya.

Sebelum digelar Rakerwil dan Seminar Nasional tersebut pihak panitia pelaksana Rakerwil turut dilantik Dewan Dengurus Wilayah (DPW) MES Kota Sabang masa khidmat 1443 H-1446 H (2022-2026M) yang diketaui oleh Faisal Anwar.

Dalam Rakerwil dan Seminar Nasional kedua tersebut, pihak panitia pelaksana MES Aceh menghadirkan sejumlah narasumber dari tingkat nasional dan daerah. Seperti Guru Besar ITB Prof Dr Eng Ir T Abdullah Sanny MSi, Prof Dr Iswandi Jamin MSc, Prof Dr Syahrizal Abbas MSi, Prof Dr Nazaruddin, Jamaluddin SE MSi Ak, serta M Arif Rasyid.

• Pengurus MES Sabang Dilantik, Ini Harapan Wali Kota Sabang

Wakil Bupati Pidie, Fadhullah TM Daud ST selaku Ketua MES Pidie kepada Serambinews.com, Sabtu (14/5/2022) mengatakan, seminar nasional serta Rakerwil kedua ini akan merumuskan konsep penerapan keuangan kepada masyarakat sesuai syariah.

"Artinya dengan peran MES mampu mendorong ekosistem keuangan yang lebih halal di Aceh dan bahkan nantinya secara Nasional nantinya," sebut Fadhullah TM Daud ST.

Selain itu Ketua MES Pijay, Said Mulyadi juga berharap agar Rakerwil ini dapat melahirkan sebuah rekomendasi dalam penggeasan peraturan daerah atau Qanun yang mendapat restu dari pemegang kekuasaan untuk dapat disahkan dan diterapkan di tengah masyarakat.

"Ini semata-mata untuk melegalkan penerapan keuangan syariah ditengah masyarakat Aceh," jelasnya.

Sebelumnya Ketua MES Aceh, Aminullah Usman SE Ak MM kepada Serambinews.com, Sabtu (14/5/2022) usai membuka seminar nasional dan Rakerwil mengatakan, pada intinya MES tidaklah berarti jika tidak mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan daerah. Maka, seiring dengan penerapan syariat Islam penerapan muamalah juga mesti diterapkan terhadap masyarakat lewat hadirnya MES dengan penerapan pola perekonomian tanpa riba.

"Hingga saat ini MES terus mengedukasi masyarakat melakukan pola perekonomian tanpa ribawi terutama dalam memodali para pedagang kecil atau para nyak-nyak guna mengikis mereka terikat dari para rentenir," jelasnya.

Menurut Wali Kota Banda Aceh itu sejak hadir lembaga keuangan syariah yaitu di Banda Aceh dengan Mahira Muamalah dalam waktu singkat telah menekan peran para rentenir tidak lagi beroperasi di Bumi Serambi Mekkah sebagaimana cita-cita bersama pihak MES.

Sebagaimana hasil kajian, 80 persen pelaku usaha kecil berhubungan dengan rentenir.

Maka peran besar lembaga keuangan syariah Mahira Muamalah telah menunjukkan penekanan peran rentenir secara siginifikan yang kini hanya tersisa 2 persen.

"Itu pun praktek mereka secara sembunyi-sembunyi," jelasnya.

Wali Kota Sabang Nazaruddin SIKom, kepada Serambinews.com, Sabtu (14/5/2022) mengatakan, hadirnya MES dapat menjadi edukasi besar bagi masyarakat dalam menghidupkan geliat ekonomi Islam apalagi wilayah Sabang merupakan wilayahnya tujuan wisata.

"Maka hadirnya MES di tengah masyarakat Pulau Weh (Sabang) dapat mendongkrak bagi pelaku bisnis demi menghidupkan pertumbuhan perekonomian masyarakat," ungkapnya.(*)