Berita Gayo Lues
Satu Ekor Sapi di Tripe Jaya Galus Diduga Terinfeksi PMK, Satgas Langsung Lakukan Isolasi
Ternak sapi bali itu kini telah diisolasi atau dipisahkan dari ternak lainnya oleh pemilik ternak bersama petugas Satgas Pencegahan Wabah PMK.
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Satu ekor sapi milik warga Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues (Galus), diduga terinfeksi atau terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ternak sapi bali itu kini telah diisolasi atau dipisahkan dari ternak lainnya oleh pemilik ternak bersama petugas Satgas Pencegahan Wabah PMK.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Serambinews.com, sapi yang diduga terinfeksi wabah PMK di Kecamatan Tripe Jaya itu merupakan milik peternak sapi Jalim, warga Rerebe yang kini memiliki jumlah populasi ternak jenis sapi bali sebanyak 11 ekor.
Paska terdeteksinya wabah PMK di Galus, kini para pemilik ternak di kabupaten tersebut semakin was-was.
Pasalnya, wabah PMK tetap bisa masuk meski upaya penyekatan di perbatasan pintu masuk dan keluar Kabupaten Galus sudah dilakukan oleh pihak kepolisian.
Kepala Dinas Pertanian Gayo Lues melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Darmansyah Putra alias Adnan kepada Serambinews.com, Selasa (17/5/2022), mengatakan, dari hasil pemeriksaan kecurigaan terhadap wabah PMK terhadap sapi warga di Rerebe, diketahui bahwa terbak itu mengalami beberapa gejala yang mirip dengan PMK.
Baca juga: 88 Ekor Sapi Terindikasi PMK, Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Sosialisasi Penutupan Pasar Hewan
Dari hasil pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada Senin (16/5/2022) kemarin, ternak yang baru siap beranak tersebut mengalami hipersalivasi (keluarnya air liur dan ingus).
Kemudian mengalami peradangan pada lidah (tepat dibawah lidah), suhu tubuh meningkat, dan luka pada keempat kaki.
Selanjutnya, beber dia, ternak tersebut juga malas bangun dan nafsu makan jadi turun.
Menurutnya, gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) menurut literatur mencakup yakni, suhu tubuh tinggi (41 °C).
Lalu, hipersalivasi, lepuh-lepuh pada bibir, gusi, dan lidah. Kemudian nafsu makan menurun dan malas bangun atau bergerak serta mengalami luka pada kaki.
Diterangkannya, penularan wabah PMK terhadap ternak tersebut bisa jadi via udara ataupun melalui manusia.
Baca juga: Nagan Raya Masih Aman dari Wabah PMK, Dinas: Bila Ditemukan Ada Gejala, Lapor ke Pos Pengaduan
“Meskipun sudah dipastikan sejauh ini belum ada ternak yang masuk Galus dari luar daerah,” ucapnya.
Untuk mencegah penularan wabah tersebut, para pemilik ternak diharapkan selalu menjaga kebersihan kandang ternaknya dan mengontrol kesehatan hewan peliharaannya tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa ternak tersebut suspek penyakit mulut dan kuku (PMK),” papar dia.
“Namun untuk memastikan penyakit tersebut harus diteguhkan atau dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium,” pungkasnya.(*)