Ekspor Minyak Goreng Dibuka Kembali Mulai 23 Mei 2022, Jokowi Janji Awasi Ketat Pasokan dan Harga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirNya memutuskan untuk membuka ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5/2022).

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan soal pelonggaran aturan memakai masker, Selasa (17/5/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan tetap melakukan pengawasan secara ketat meski ekspor minyak goreng kembali dibuka.

Hal ini untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dan harga minyak goreng di pasaran tetap terjangkau untuk masyarakat.

"Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau," ujar Jokowi dalam keterangan video pada Kamis (19/5/2022).

Selain itu, pemerintah juga akan membenahi badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit (BPDPKS).

 

Prosedur dan regulasi akan terus disederhanakan dan dipermudah sehingga lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri.

"Sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya," tegas presiden.

Di sisi lain, mengenai dugaan adanya pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi dan produksi minyak goreng, Jokowi memerintahkan aparat hukum meneruskan proses hukum bagi para pelaku.

Jokowi menegaskan agar tidak ada lagi yang bermain-main dalam ekspor minyak goreng sehingga dampaknya mempersulit masyarakat.

"Saya juga telah memerintahkan aparat hukum kita untuk terus melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat," tegasnya.

"Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas," tambah kepala negara.

Baca juga: Perjalanan Lin Che Wei, Diduga Mafia Minyak Goreng yang Berakhir di Tangan Kejagung

Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Cenderung Turun, Dampak dari Larangan Ekspor Sementara CPO

Ekspor Minyak Goreng Dibuka Kembali Mulai 23 Mei 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirNya memutuskan untuk membuka ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5/2022).

Hal tersebut dilakukan karena menurut Jokowi kebutuhan nasional akan minyak goreng sudah terpenuhi.

Selain itu, harga rata-rata minyak goreng curah juga semakin menurun.

Jokowi menambahkan, keputusan pembukaan ekspor minyak goreng ini juga atas pertimbangan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini. Serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di insustri sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya."

"Maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali Senin (23/5/2022)," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal resmi Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).

Namun, Jokowi menegaskan, walaupun kini ekspor kembali dibuka, pemerintah akan terus mengawasi pasokan minyak goreng dalam negeri bisa terpenuhi.

Jokowi juga menyebutkan bahwa pemerintah akan memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau.

"Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan terpenuhi dengan harga terjangkau," imbuhnya.

 

Stok Minyak Goreng Curah Melimpah, Harga Terus Turun

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan, kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar 194 ribu ton per bulannya.

Pada Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng hanya mencapai 64,5 ribu ton.

Kemudian setelah adanya pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng terus meningkat mencapai 211 ribu ton.

"Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan berdasarkan laporan langsung yang saya terima. Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194 ribu ton per bulannya."

"Dan pada Bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor pada bulan April, pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita Selain itu juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional," ungkap Jokowi.

Sementara itu, untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah pada bulan April berkisar Rp 19.800.

Namun, setelah ada pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600.

Jokowi pun meyakini, dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau.

Terlebih kini ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan nasional sudah melimpah.

"Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800 dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600. Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita."

"Baik dari pemerintah, BUMN dan juga dari swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Tapi saya yakini dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan. Karena ketersediaannya semakin melimpah," pungkasnya.

Baca juga: Pimpinan YPSM Serahkan Piagam Penghargaan Cumloude Kepada Wisudawan USM

Baca juga: MENOLAK LUPA! Hari Ini 19 Tahun Lalu, Presiden Megawati Berlakukan Operasi Militer di Aceh

Baca juga: VIDEO Perang dengan Ukraina, Rusia Habiskan Uang Rp 4,4 Triliun Sehari, Ukraina Rugi Rp 8.000 T

Tribunnews.com: Jokowi Kembali Buka Ekspor Minyak Goreng Mulai 23 Mei 2022, Sebut Kebutuhan Nasional Sudah Terpenuhi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved