Berita Aceh Utara
Kasus Campak Capai 252 Orang di Aceh, Kadinkes Aceh Utara Ajak Orang Tua Imunisasi Anak
Dari seluruh kasus yang tercatat, sebagian besar korbannya tidak diimunisasi lengkap atau tidak diimunisasi sama sekali.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Turunnya cakupan imunisasi sudah terlihat dampaknya di Aceh.
Misalnya merebaknya kasus campak yang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Aceh, hingga memasuki minggu ke-13 tahun 2022, kasusnya mencapai 252 orang.
Selain itu juga ditemukan 17 kasus rubella, 8 kasus pertusis, dan 17 kasus difteri, dan bahkan ada anak yang meninggal dunia akibat pertusis dan difteri.
Dari seluruh kasus yang tercatat, sebagian besar korbannya tidak diimunisasi lengkap atau tidak diimunisasi sama sekali.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh Utara, Amir Syarifuddin menyampaikan, bahwa kondisi di Aceh Utara juga mengalami wabah Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), akibat turunnya cakupan imunisasi.
Hal tersebut, urainya, terjadi sebagian besar lantaran disebabkan penolakan orang tua terhadap imunisasi anak-anaknya.
Baca juga: Kasus Campak di Bireuen Sudah KLB
Kepala Dinas kesehatan Aceh Utara juga mengajak semua pihak untuk bahu-membahu menyukseskan imunisasi anak.
“Untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), Pemerintah Indonesia dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI), Komite Verifikasi Nasional Eliminasi Campak Rubela, dan Komite Ahli Difteri, maka dilakukan Bulan Imunisasi Nasional yang dilakukan sebanyak 2 tahap,” sebut Amir Syarifuddin kepada Serambinews.com, Kamis (19/5/2022).
Di mana, menurutnya, Aceh termasuk dalam tahap I yang dilakukan mulai bulan Mei 2022, untuk seluruh provinsi di luar Jawa dan Bali.
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Aceh menargetkan imunisasi lebih 1,4 juta anak usia 9 bulan s/d <15 tahun, yang berlangsung selama Mei–Juni 2002.
“BIAN ini bertujuan agar anak-anak yang belum lengkap imunisasinya, dapat dilengkapi agar terhindar dari penyakit seperti difteri, pertusis, campak-rubela, polio,” urai dia.
“Untuk anak usia 1–5 tahun, diberikan imunisasi DPT-HB-HiB, OPV, dan IPV, sesuai status imunisasinya,” sebutnya.
Baca juga: Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Aceh Targetkan 1,4 Juta Anak
“Sedangkan untuk anak usia 9 bulan s/d < 15 tahun, diberikan dosis imunisasi campak rubella tambahan tanpa melihat status imunisasinya,” terang Kadinkes.
Amir Syarifuddin melanjutkan, imunisasi dapat dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan dan di sekolah sesuai jadwal masing-masing.
Amir mengharapkan agar semua orang tua dapat berpartisipasi untuk melengkapi imunisasi anak sehingga anak-anak Aceh terhindar dari wabah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan cara yang aman dan efektif.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/kepala-dinas-kesehatan-aceh-utara-amir-syarifuddin-skm-soal-pasien-corona.jpg)