Breaking News

Viral Medsos

Mempelai Pria Lari tak Hadiri Ijab Kabul dan Resepsi, Pengantin Wanita Sedih di Atas Pelaminan

Mempelai pria kabur mengaku keputusannya melarikan diri di hari bahagianya didasari sejumlah permasalahan yang dihadapi menjelang hari pernikahan.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
ILustrasi/Pixabay
Ilustrasi - Kisah Pengantin Wanita di Magetan, Ditinggal Kabur Mempelai Pria di Hari Pernikahan, Ini Alasannya 

Mempelai Pria lari, tak Hadiri Ijab Kabul dan Resepsi Pernikahan, Pengantin Wanita Sedih di Atas Pelaminan

Dalam tayangan video berdurasi 17 detik itu, terlihat mempelai wanita tersebut sedih hanya berdiri sendiri di atas pelaminan.

Tak ada pengantin pria, yang terlihat hanya beberapa pengiring pengantin serta pihak keluarga yang sudah duduk di atas kursi yang disediakan di panggung pelaminan

SERAMBINEWS.COM - Pengalaman tak menyenangkan sekaligus memilukan dialami oleh seorang wanita di Magetan, Jawa Timur.

Momen yang harusnya menjadi hari bahagia, justru malah menjadi kenangan pahit yang mungkin tak terlupakan.

Bagaimana tidak, di hari pernikahan, ia terpaksa harus berdiri sendiri di atas pelaminan.

Pasalnya, pria yang harusnya menjadi pengantin pria wanita tersebut kabur dan tidak diketahui keberadaannya.

Kejadian yang dialami oleh pengantin wanita itu pun sempat menghebohkan jagat maya beberapa waktu lalu.

Rekaman video detik-detik saat resepsi pernikahan digelar tanpa dihadiri oleh pengantin pria beredar luas di media sosial.

Baca juga: Tinggalkan Mempelai Wanita di Pelaminan, Terungkap Alasan Pengantin Pria Kabur di Hari Pernikahan

Videonya bahkan sampai viral usai diunggah oleh akun akun Instagram @magetanviral pada Minggu (8/5/2022) lalu.

Dalam tayangan video berdurasi 17 detik itu, terlihat mempelai wanita tersebut sedih hanya berdiri sendiri di atas pelaminan.

Tak ada pengantin pria, yang terlihat hanya beberapa pengiring pengantin serta pihak keluarga yang sudah duduk di atas kursi yang disediakan di panggung pelaminan.

Video unggahan akun @magetanviral itu pun seketika menjadi viral dan menuai perbincangan publik.

Belakangan diketahui, sosok pengantin wanita itu berinisial RD (22), warga Desa Gambiran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sementara pria yang harusnya menjadi pengantin pria ialah G, warga Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, kabupaten setempat.

Baca juga: Ingin Menikah, Pasangan Calon Pengantin Baru Tewas Ditabrak di Medan, Pelaku Kabur

Berawal dari Mahar Rp 2 juta

G disebut kabur dan tak hadir saat ijab kabul dan resepsi pernikahannya.

Melansir Kompas.com, Rabu (11/5/2022), menurut keluarga mempelai perempuan, kaburnya mempelai lelaki berawal dari keberatannya terhadap mahar perkawinan berupa uang Rp 2.000.000 dan satu set perhiasan.

Paman pengantin perempuan, Ardi mengatakan, jumlah mahar yang dipersoalkan oleh pengantin pria merupakan mahar yang diinisiasi oleh pengantin pria sendiri pada saat rampak atau pranikah di KUA.

“Yang menyebutkan di rampak KUA itu pihak pengantin pria sendiri, tidak ada pemaksaan,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Rabu (11/5/2022) lalu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ardi menambahkan, keberatan pihak pengantin pria terhadap maskawin disampaikan tiga hari sebelum dilaksanakan akad nikah dan resepsi pernikahan.

“Kami mengalah karena tinggal tiga hari, undangan sudah disebar kemana-mana persiapan sudah matang,” imbuhnya.

Baca juga: Pernikahan Gadis Ini Hancur, Calon Suami Kabur saat Ijab Kabul dan Resepsi, Mahar Cuma Rp200.000

Baca juga: Pengantin Pria Tak Beri Mahar Sesuai yang Dijanjikan, Ayah Mempelai Wanita Ngamuk, Pernikahan Kacau

Sayangnya meski telah terjadi kesepakatan terkait mahar pernikahan namun pengantin pria tetap tidak hadir pada pelaksanaan akad nikah dan resepsi yang dilaksanakan pada Minggu, 8 Mei 2022.

Meski pihak pengantin perempuan masih menunggu hingga pukul 19.00 WIB, namun pengantin pria tetap tidak datang.

“Hari H jam 07.00 WIB pengantin laki-laki dilaporkan kabur. Kami menunggu sampai habis shalat Isya, tapi tidak datang juga,” ucap Ardi.

Diselesaikan di kantor polisi

Kecewa dengan kejadian tersebut, pihak keluarga pengantin perempuan akhirnya menyatakan bahwa pernikahan tersebut dibatalkan.

Pihak keluarga kedua belah pihak akhirnya memilih menyelesaikan persoalan tersebut ke kantor Kepolisian Sektor Maospati.

Dari hasil kesepakatan, kedua belah pihak sepakat untuk menanggung sama-sama biaya pernikahan.

“Damai kekeluargaan semua biaya dibagi dua, total biaya Rp 45 juta dibagi berdua ada surat perjanjiannya. Untuk pengembalian biaya ke pengantin perempuan selambat-lambatnya satu bulan,” kata Ardi.

Pengantin pria buka suara beberkan alasan kabur

Menyusul setelah viralnya video RD yang ditinggal sendiri di atas pelaminan, baru-baru ini, G yang awalnya tidak diketahui keberadaannya lantaran kabur kemudian muncul memberikan pengakuan.

Melansir Kompas.com, Kamis (19/5/2022), G mengaku keputusannya melarikan diri di hari bahagianya didasari sejumlah permasalahan yang dihadapi menjelang hari pernikahan.

Ia mengaku mengalami kesulitan ekonomi, sementara tuntunan biaya pernikahannya dengan RD cukup mahal.

Salah satunya adalah masalah biaya make up pengantin yang cukup tinggi.

Padahal sebelumnya, G mengaku sudah memesan jasa make up milik saudaranya sehingga bisa menekan biaya pernikahan.

Baca juga: Hendak Ijab Kabul, Istri Malah Temui Mantan di Kamar, Pengantin Pria Emosi, Pernikahan pun Ricuh

Namun menjelang hari pernikahan, pihak keluarga mempelai perempuan justru memanggil jasa make up lain dengan biaya yang lebih mahal.

“Tiba-tiba saja perias pengantin diganti padahal sudah mepet tanggal pernikahan," ungkap dia seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Sempat minta batalkan pernikahan

Lebih lanjut, G mengaku sempat memutuskan untuk membatalkan pernikahannya tiga hari sebelum pelaksanaan akad nikah dan resepsi.

Namun, saat itu orangtuanya menyarankan dia untuk tetap melangsungkan pernikahan hingga resepsi.

Bahkan, kata G, orangtuanya meminta dia menggadaikan motornya untuk menambah biaya hiburan musik.

Akan tetapi, uang hasil gadai motor itu justru dia gunakan untuk kabur ke Kalimantan.

“Saya sampai malam baru menemukan orang yang mau menerima gadai sebesar Rp 1,5 juta. Uang itu yang saya bawa kabur,” ungkapnya.

“Ya, saya kabur ke Kalimantan setelah menggadaikan motor untuk biaya elekton pernikahan saya,” sambungnya.

Diungkapkan G, proses gadai itu juga cukup sulit, karena dia tak kunjung menemukan orang yang mau menerima.

“Saya sampai malam baru menemukan orang yang mau menerima gadai sebesar Rp 1,5 juta. Uang itu yang saya bawa kabur,” kata G.

Atas kejadian tersebut, G sebenarnya mengaku kasihan dengan calon istrinya saat itu.

Dia juga merasa berat hati meninggalkan mempelai wanita di hari pernikahan.

“Kalau dibilang tega ya tidak tega, tapi mengingat nikah itu untuk selamanya saya akhirnya tega dengan permasalahan yang ada,” ucapnya.

Kerja untuk ganti biaya pernikahan

G mengaku saat ini sedang berusaha keras untuk mengumpulkan uang dari pekerjaannya melangsir kelapa sawit agar bisa mengganti biaya pernikahannya yang gagal.

Baca juga: Modus Istri Poliandri di Cianjur, Malam di Rumah yang Tua, Siang yang Muda

Dia mengaku berupaya mengganti biaya yang dikeluarkan oleh keluarga RD, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani orangtuanya.

“Saya akan berusaha mengganti uang itu karena kalau tidak diganti orangtua saya akan dipenjara. Perjanjian itu sudah ditandangani,” jelasnya.

Bahkan saat ini dia mengaku sedang berusaha untuk menjual tanah warisan dari orangtuanya di Kabupaten Sragen untuk mengganti biaya pernikahan.

Meski demikian, G memastikan uang tersebut belum cukup untuk mengganti biaya resepsi yang dikeluarkan keluarga mempelai perempuan.

“Itu warisan bapak kandung saya, kalau yang sekarang itu bapak sambung. Itu pun belum cukup,” pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com/Sukoco)

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved