Larangan Ekspor CPO Dicabut, Segini Harga TBS Sawit Dibeli PMKS di Nagan Raya

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS COM, SUKA MAKMUE - Harga beli/tampung tandan buah segara (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya per 23 Mei 2022 belum mengalami kenaikan atau masih anjlok. Padahal, larangan ekspor CPO pekan lalu telah dicabut oleh pemerintah.

Dari 8 pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) hanya dua yang menaikan harga Rp 50/kg, sedangkan yang lain masih bertahan harga pekan lalu. Bahkan, satu PMKS saat ini setop kegiatan pembelian karena mesin pabrik dalam perbaikan.

Data diperoleh Serambinews.com, Senin (23/5/2022) dari Dinas Perkebunan Nagan Raya menjelaskan, 8 PMKS harga beli/tampung TBS sawit yakni Pt Fajar Banduri Brother (FBB) Rp 1.600/kg, PT Ensen Rp  1.450/kg, PT Sawit Nagan Raya Makmur (SNRM) Rp1.550/kg, PT Barata Subur Persada (BSP) Rp 1.600/kg (naik Rp 50/kg).

Berikutnya, PT Ujong Neubok Dalam (UND) Rp 1.650/kg (naik Rp 50/kg), PT Raja Marga Rp 1.650/kg dan PT Surya Panen Subur (SPS) 2 Rp 1.700/kg. 

Sedangkan PT Karisma Iskandar Muda (KIM) stop pembelian TBS alasan pabrik dalam perbaikan.

Sementara tiga PMKS di Nagan Raya dari semua 11 PMKS hingga kini belum pernah membeli/tampung TBS warga. Tiga PMKS dalih memiliki kebun sendiri di Nagan Raya yakni PMKS PT Socfindo Kebun Seunagan, PT Socfindo Kebun Seumayam dan PT Kalista Alam (KA). 

Kadis Perkebunan Nagan Raya, Abdul Latif MP mengakui harga TBS sawit pekan ini masih sama dengan pekan lalu. 

Namun harga tidak turun, tetapi ada dua PMKS yang mulai menaikan harga beli TBS. "Kita harapkan secara bertahap TBS sawit dapat mengalami kenaikan," kata Latif.

Dikatakan, larangan ekspor CPO ke luar negeri yang selama ini menjadi persoalan bahwa harga TBS turun sudah dicabut oleh pemerintah. "Kami akan terus memantau terhadap perkembangan harga TBS," jelasnya.(*)

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Mulai Naik Pasca Dicabutnya Larangan Ekspor CPO